Liputan6.com, Pekanbaru - Tim Raimas Bono Direktorat Sabhara Polda Riau menggerebek 30 pasangan tanpa ikatan perkawinan di Hotel Sabrina 81, Jalan Jenderal Sudirman. Ramadan tidak membuat mereka berhenti membuat mesum hingga akhirnya petugas yang menghentikannya.
Rata-rata pasangan mesum ini masih muda, bahkan ada yang di bawah umur. Beberapa di antaranya sudah lama kenal atau pacaran, dan ada juga baru kenal atau seks berbayar.
Advertisement
Baca Juga
Kepada petugas, mereka menolak disebut berbuat mesum. Beberapa di antaranya mengaku hanya istirahat tapi akhirnya terdiam setelah petugas menemukan alat kontrasepsi.
Ada juga yang marah kepada petugas. Seperti yang dilakukan seorang pemuda berinisial AY. Dia kesal bukan karena digerebek tapi karena terlanjur membayar seorang perempuan.
"Kesal, saya ke sini mau pakai cewek, sudah deal dari aplikasi Rp200 ribu. Tapi tadi baru masuk, ngomong-ngomong, eh sudah digerebek sama polisi," katanya kepada wartawan, Senin dini hari, 3 Mei 2021.
AY juga mengaku dapat uang dari orangtuanya. Lalu, dia gunakan uang itu untuk memesan wanita berbayar melalui aplikasi Mi Chat. Sebelum ke hotel, dia pergi dahulu ke rumah saudaranya di Rumbai.
"Baru ke hotel, kemudian buka Mi Chat, akhirnya seperti ini," kata AY.
Simak video pilihan berikut ini:
Anak di Bawah Umur
AY menyebut wanita yang dipesannya dari aplikasi itu adalah orang dewasa. Namun, ketika bertemu di kamar, ternyata yang datang adalah anak di bawah umur.
"Katanya baru putus sekolah, sampai SMP, tapi digerebek duluan, uang sudah dikasih," katanya.
Sementara itu, Danton II Direktorat Sabhara Polda Riau, Inspektur Dua Eunike Sabrina Damanik menyebut sudah mengambil kartu identitas pasangan mesum yang digerebek. Selanjutnya, mereka diminta ke Polda Riau untuk mengambil.
"Kalau yang masih di bawah umur, nanti bawa orangtua, ada pernyataan tidak mengulangi lagi untuk semuanya," kata Eunike.
Kepada pengelola hotel, Eunike meminta lebih cermat memilih pelanggan. Jangan sampai ada pasangan tanpa ikatan perkawinan ataupun anak di bawah umur.
"Operasi penyakit masyarakat ini akan dilakukan intensif selama Ramadan," ucap Eunike.
Advertisement