Atasi Kejenuhan Anak Selama PPKM Darurat dengan Origami, Manfaatnya Luar Biasa

Origami bisa jadi alternatif kegiatan untuk mengatasi kejenuhan anak selama masa PPKM Darurat. manfaatnya luar biasa.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 05 Jul 2021, 00:22 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2021, 00:15 WIB
Origami untuk anak
Manfaat dari membuat origami untuk perkembangan anak/ Miguel Á. Padriñán from Pexels

Liputan6.com, Denpasar - Pemerintah memberlakukan PPKM Darurat di Jaw dan Bali dalam kurun 3 Juli 2021 hingga 20 Juli 2021 untuk mengatasi lonjakan Covid 19. Pola bekerja dari rumah dan belajar dari rumah pun berlanjut.

Untuk mengatasi kejenuhan, orang dewasa bisa menyibukkan diri dengan pekerjaannya. Bagaimana dengan anak- anak? Secara alamiah mereka perlu bermain, terutama anak- anak prasekolah dan tingkat dasar.

Banyak anak-anak kemudian bermain dengan gawai, menonton televisi atau video di rumah, tetap saja kejenuhan melanda mereka. Orangtua pun harus kreatif mencari alternatif kesibukan bagi anak-anak.

Salah satu yang perlu dicoba adalah origami. Origami atau seni melipat kertas ini memiliki keasyikan tersendiri, dan bermanfaat sebagai sarana edukasi.

Para pegiat origami terus melakukan sejumlah terobosan untuk mengambil bagian penting pendidikan anak yang ruang bermainnya terbatas seiring pandemi. Asosiasi Origami Indonesia pun intensif menggelar acara-acara virtual melalui zoom dan IG Live.

"Kegiatan ini bagian dari kontribusi kami untuk anak-anak atau pegiat origami dalam mengatasi kejenuhan pandemi Covid-19," kata Ketua Asosiasi Origami Indonesia, Linda Marlina.

Sejumlah pegiat origami bergantian terlibat dalam acara yang umumnya tidak berbayar. Tak jarang  menghadirkan pegiat origami dari negara lain. Indonesia sangat dikenal oleh pegiat origami internasional. Hasil-hasil lipatannya mendunia.

Apa manfaat origami? 

 

Saksikan Video Pilihan Ini

Manfaat Luar Biasa Origami

Origami kertas (Sumber: Pixabay)
Origami kertas (Sumber: Pixabay)

Kegiatan melipat kertas ini memiliki beberapa manfaat di antaranya:

1. Terasahnya kemampuan motorik halus

Kegiatan melipat ini melibatkan jari jemari, kelincahan melipat sangat menentukan hasil lipatan nantinya. Tanpa sadar, motorik halus bekerja dengan baik.

2. Mengasah kreativitas

Tak sekedar melipat bentuk, dalam origami terdapat ide-ide baru pada hasil lipatan. Bentuk lipatan pun beraneka ragam.

3. Mengikuti arahan dan membaca diagram

Suatu bentuk origami memiliki petunjuk awal yang harus diikuti tiap langkahnya hingga akhir. Arahan ini biasanya dibuat dalam diagram. Kalau bentuknya sederhana, maka diagramnya pun mudah diikuti.

Dalam origami dikenal dasar-dasar lipatan dan simbol-simbol yang paten, sehingga semua orang dari seluruh dunia memahaminya.

4. Belajar matematika dan geometri

Banyak anak-anak memahami pecahan 1/2, 1/3, 1/4 dan 1/8 dari melipat kertas. Kertas dibagi-bagi dalam lipatan. Demikian pula bentuk-bentuk seperti persegi, segi empat, segi tiga, segi lima atau segi delapan.

5. Memecahkan solusi

Dalam origami, tantangannya adalah memecahkan solusi, ketika melipat, ia harus mampu menyelesaikan lipatannya dan ketika tidak selesai, ia harus mencari celah untuk hasil atau bentuk akhir yang diinginkan.

Demikian, salah satu dari banyaknya kegiatan menyenangkan yang bisa dilakukan selama PPKM darurat diberlakukan untuk anak-anak. Beberapa aktivitas bisa diintip melalui instragam yaitu origamilins atau letsfolding. Dua link ini sangat keren, dari dua pegiat origami kelas dunia.

Wantie Halim, jurnalis warga di Bali, anggota Komunitas Menulis Indonesia

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya