Liputan6.com, Sikka - Sebanyak 1.948 ibu hamil (Bumil) di Kabupaten Sikka,Nusa Tenggara Timur (NTT) mendapatkan suntikan vaksinasi Covid-19. Vaksinasi tersebut digelar oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka dan serentak di 25 Puskesmas yang dimulai sejak, Selasa (14/9/2021).
Vaksinasi terhadap para bumil selain bertujuan meningkatkan imun bagi ibu hamil sekaligus untuk melindungi janin yang dikandung.
Advertisement
Baca Juga
“Vaksinasi terhadap para bumil selain bertujuan meningkatkan derajat kesehatan ibu dan janin, juga menekan angka kematian ibu dan bayi ,"ungkap Wakil Bupati Sikka Romanus Woga kepada media Liputan6.com, Rabu (15/9/2021).
Dikatakannya bahwa ibu hamil merupakan salah satu kelompok rentan yang akan memiliki risiko lebih berat apabila terinfeksi Covid-19 atau virus corona, sehingga perlu menjadi prioritas penerima vaksin.
Sehingga saat ini dosis pertama di berikan vaksinasi COVID-19 kepada ibu hamil dengan usia kehamilan 3 bulan atau usia hamil 14 minggu dan pemberian untuk dosis kedua dilakukan sesuai dengan internal jenis vaksinnya.
"Sesuai dengan target vaksinasi dosis pertama bagi bumil, pada bulan September dan akan dilanjutkan vaksinasi dosis kedua bagi bumil dengan jeda waktu 28 hari,” jelasnya.
Dirinya juga mengajak masyarakat Kabupaten Sikka untuk bergandengan tangan membantu para tenaga kesehatan dalam menyukseskan vaksinasi COVID-19 bagi seluruh masyarakat khususnya bagi ibu hamil dan ibu menyusui agar terhindar dari virus COVID-19.
"Mari kita bekerja sama dengan jajaran kesehatan agar menyukseskan program vaksinasi COVID-19 bagi ibu hamil dan ibu menyusui agar terhindar dari virus COVID-19," sebutnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Sistem Imunitas Ibu Hamil Rendah
Sementara itu, Juru Bicara Satuan Tugas COVID-19 Kabupaten Sikka Bidang Kesehatan, dr. Clara Y.Frencis mengatakan, ibu hamil memiliki sistem imunitas tubuh yang rendah sehingga lebih rentan untuk mengidap penyakit.
Mengingat ibu hamil memiliki sistem imunitas tubuh yang rendah, COVID-19 bisa menginfeksi kapan pun.
"Gejala umum yang dialami akan sama saja dengan pengidap lainnya ibu hamil yang telah memiliki penyakit bawaan seperti penyakit paru-paru, asma atau kerusakan hati, akan memiliki gejala yang lebih parah virus Corona pada ibu hamil akan membuat sejumlah penyakit yang telah ada menimbulkan gejala yang parah bahkan menjurus pada kehilangan nyawa," sebutnya.
Ibu hamil sebelumnya akan menjalani proses skrining vaksinasi untuk Bumil tensi darah tidak boleh lebih dari 140/90. Kemudian, tidak memiliki riwayat preeklamsia, penyakit jantung dan tidak sedang batuk pilek.
"Usia kehamilan di prioritaskan bagi 14 hingga 33 minggu. Tepatnya, trimester 2 dan 3 agar efektifitas vaksinasi bisa terwujud," jelasnya.
Dokter Clara juga mengatakan tidak semua bumil bisa menjalani vaksinasi COVID-19. Bumil yang diperbolehkan menjalani vaksinasi hanyalah bumil yang usia kandungannya sudah lebih dari 13 pekan.
"Jadi bagi bumil yang usia kandungannya belum 13 pekan tunggu dulu karena masih rawan. Kemudian jika kehamilannya ada gejala-gejala seperti kaki bengkak, nyeri ulu hati, sakit kepala hebat, lalu tensi darah di atas 140 itu juga belum boleh tunggu normal dan stabil dulu baru divaksinasi," kata dokter Clara.
Seorang Bumil Merlin(35), warga Pensip Kelurahan Waioti, Kecamatan Alok Timur saat ditemui saat pelaksaanaan vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Beru mengaku senang bisa mendapatkan vaksin COVID-19.
"Senang akhirnya bisa di vaksin. minimal, ikhtiar menjaga kesehatan saya dan janin biar lahir sehat dan selamat," tutur Merlin.
Advertisement