Liputan6.com, Kebumen - Dua nelayan penjaring ikan dilaporkan terseret ombak dan tenggelam di Pantai Sumberjati, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Sabtu (2/10).
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Cilacap, I Nyoman Sidakarya mengatakan dua korban tenggelam tersebut yakni, Sofyan Sauri (55) Warga RT 001 RW 003 Desa Sumberjati, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, dan Mugiyono (32) Warga RT 003 RW 004 Desa Sumberjati, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen.
Advertisement
Baca Juga
Adapun korban selamat, sekaligus saksi kejadian, benama Jumiko (43), warga Dukuh Trukah, RT 03 RW 04, Desa Sumberjati, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen.
Berdasar penuturan saksi Jumiko, kata Nyoman Sidakarya, peristiwa itu terjadi ketika tiga nelayan, yakni Sofyan, Mugiono dan Jumiko tengah menebar jaring di tengah laut. Saat itu, Mugiyono tengah memang tali jaring di belakang.
Beberapa saat kemudian, korban Sofyan melepas jaring. Sementara, Jumiko mengambil tali tambang di darat. Setelah jaring masuk dan dikondisikan Sofyan dan Mugiono, tiba-tiba ada tali yang menyangkut ke kaki kanan Sofyan.
“Setelah jaring sudah masuk dan dikondisikan oleh Sofyan dan Mugiono tiba tiba ada tali yang menyangkut kaki kanan korban atas nama Sofyan dan terseret ke tengah laut,” katanya, dalam keterangannya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Korban Kedua Terseret Jaring
Saat itu juga Mugiyono dan Jumiko langsung berusaha menolong dengan menahan dan mencoba menarik ke darat. Namun, karena kuatnya arus kedua orang tersebut tidak kuat dan akhirnya terlepas. Tetapi nahas ada tali yang menyangkut di tangan korban mugiono sehingga korbanpun ikut terseret ke tengah laut.
“Melihat hal tersebut kemudian saksi Jumiko langsung mencari pertolongan ke warga sekitar dan pihak berwajib,” ujar dia.
Nyoman Sidakarya menjelaskan, Basarnas menerima informasi dari BPBD Kebumen sekitar pukul 12.00 WIB yang diterima regu piket. Setelah menerima informasi Basarnas langsung memberangkatkan satu regu SAR untuk mencari keberadaan korban.
“Langsung memberangkatkan satu regu untuk melakukan pencarian di lokasi kejadian beserta peralatan lengkap dan estimasi waktu sampai lokasi sekitar dua jam tiga puluh menit,” ungkapnya.
Nyoman mengungkapkan, lantaran gelombang masih tinggi dan berbahaya, sementara waktu pencarian direncanakan dilakukan dengan penyisiran darat. Pasalnya, kondisi perairan sedang tidak memungkinkan untuk dilakukan pencarian laut.
“Pencarian kita lakukan dengan melakukan penyisiran darat ke arah barat dan timur dan Pemantauan di sekitar lokasi kejadian, untuk pencarian laut kita belum lakukan mengingat untuk ombak pantai selatan sedang tinggi,” ucap dia.
Advertisement