Kreativitas Komunitas Milenial Sulut Bikin Olahan Limbah Kelapa Laris Manis di Negeri Gingseng

Dia mengatakan, melalui komunitas itu pihaknya ikut membangun daerah dengan mengekspor sejumlah komoditas. Pihaknya berharap mendapat dukungan penuh dari pemerintah di Sulut.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 16 Nov 2021, 19:00 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2021, 19:00 WIB
Kepala Karantina Pertanian Manado Donni Muksydayan melepas komoditi ekspor tersebut di Terminal Petikemas Bitung, Sulut, Sabtu (13/11/2021).
Kepala Karantina Pertanian Manado Donni Muksydayan melepas komoditi ekspor tersebut di Terminal Petikemas Bitung, Sulut, Sabtu (13/11/2021).

Liputan6.com, Manado - Sejumlah anak muda asal Sulut yang tergabung dalam sebuah komunitas milenial Sulut Go Ekspor berhasil memasarkan komoditas pertanian asal Sulut. Komoditas itu adalah Cocopeat sebanyak 44 ton ke Korea Selatan dengan nilai ekonomi mencapai Rp500 juta.

Kepala Karantina Pertanian Manado Donni Muksydayan melepas komoditas ekspor tersebut di Terminal Petikemas Bitung, Sulut, Sabtu (13/11/2021). Turut hadir di lokasi Kepala Bea Cukai Bitung, Zubaidi Yulianto, dan perwakilan Dinas Pertanian Kota Bitung.

Donni menyampaikan apresiasinya pada anak-anak muda yang tergabung dalam komunitas tersebut karena telah berhasil mengekspor produk yang selama ini bahan bakunya sebenarnya berasal dari limbah pabrik olahan turunan kelapa.

"Proses pemasaran dengan fasilitas digital yang tentu sudah dekat dengan millenial sekrang ini, saya rasa itu kelebihan mereka tinggal bagaimana memanfaatkan peluang," ujarnya. 

Produk turunan kelapa termasuk cocopeat merupakan komoditas unggulan provisi Sulut. Di setiap proses ekspornya untuk memenuhi persyaratan masing-masing negara tujuan, komoditas tersebut rutin disertifikasi oleh Karantina Pertanian Manado.

Ketua Komunitas Sulut Go Ekspor Alan mengungkapkan, komoditas pertanian yg berhasil diekspor sebanyak 1 kontainer dan seluruhnya tanpa modal. Jadi pembeli membayar 50 persen terlebih dahulu, dan melunasinya saat barang sampai.

"Untuk para kaum milenial jangan takut untuk melangkah terjun ke dunia bisnis," ujarnya.

Dia mengatakan, melalui komunitas itu pihaknya ikut membangun daerah dengan mengekspor sejumlah komoditas. Pihaknya berharap mendapat dukungan penuh dari pemerintah di Sulut.

Kepala Badan Karantina Pertanian Bambang berharap ke depan akan banyak terus muncul sosok milenial asal Sulut yang berkecimpung di dalam dunia perdagangan ekspor, khususnya pada sektor pertanian melalui program unggulan Kementan yakni Gratieks.

Simak juga video pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya