Kopi Antar Banjarnegara Jadi Nominator Kabupaten Kreatif Kemenparekraf 2021

Pengembangan kopi di Banjarnegara ternyata memengaruhi subsektor ekonomi kreatif lainnya, seperti pariwisata

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 04 Des 2021, 06:00 WIB
Diterbitkan 04 Des 2021, 06:00 WIB
Kopi Gunung Malang, Purbalingga, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Humas Pemkab Purbalingga/Muhamad Ridlo)
Kopi Gunung Malang, Purbalingga, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Humas Pemkab Purbalingga/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Banjarnegara - Pengembangan kuliner kopi sebagai subsektor ekonomi kreatif unggulan mengantar Banjarnegara menjadi salah satu nominator Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia 2021.

Pengembangan kopi di Banjarnegara ternyata memengaruhi subsektor ekonomi kreatif lainnya, seperti pariwisata. Banjarnegara bersaing dengan 10 wilayah lain di Indonesia.

Plh Bupati Banjarnegara, Syamsudin berkesempatan menyampaikan paparan dalam seleksi tahap akhir di hadapan para juri, secara virtual, di ruang rapat Bupati Banjarnegara, beberapa waktu lalu.

Syamsudin mencontohkan, pengembangan destinasi kopi di Desa Babadan, Kecamatan Pagentan, Banjarnegara. Kopi dan pariwisata rupanya mendorong subsektor kriya melalui desain kemasan dan branding produk serta penyajian kopi.

“Bahkan, seni pertunjukan, musik, fotografi dan film terkena dampak positif sebagai media promosi kopi,” ulas Syamsudin, dikutip dari keterangan tertulisnya, dikutip Jumat (3/12/2021).

Menurut dia, efek berantai tersebut menggambarkan peran kopi sebagai subsektor unggulan yang berpengaruh mendorong subsektor ekonomi kreatif lainnya.

“Semakin banyak kedai-kedai kopi dan barista di Banjarnegara,” ucap dia.

Dengan semakin populernya kopi di tengah masyarakat, dia berharap kopi bisa menjadi komoditas yang dapat meningkatkan perekonomian dan menambah daya tarik wisata.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Ini:

Pengembangan Ekonomi Kreatif

Kopi Robusta Gunung Malang, Lereng Gunung Slamet, Purbalingga. (Foto: Liputan6.com/Rudal Afgani Dirgantara)
Kopi Robusta Gunung Malang, Lereng Gunung Slamet, Purbalingga. (Foto: Liputan6.com/Rudal Afgani Dirgantara)

Syamsudin menjelaskan, ada lima rantai proses dalam pengembangan ekonomi kreatif subsektor kuliner kopi di Kabupaten Banjarnegara, yaitu kreasi, produksi, distribusi, konsumsi dan konservasi.

“Selain nilai ekonominya, kopi juga memiliki nilai ekologis tinggi untuk konservasi di wilayah Kabupaten Banjarnegara,” ujarnya.

Sementara, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu saat memberikan sambutan menyampaikan, ada 54 kabupaten dan kota yang mengikuti program KaTa Kreatif. kabupaten dan kota tersebut telah melewati beberapa tahap seleksi dan sudah dilakukan penilaian oleh tim.

“Dari hasil seleksi itu didapatkan nominasi 11 kabupaten dan kota,” kata Jemadu.

Jamadu menjelaskan, program ini juga bertujuan untuk mendorong pengembangan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif kabupaten dan kota di Indonesia.

Selain diikutioleh Kabupaten Banjarnegara, seleksi tahap akhir KaTa Kreatif Indonesia 2021 ini juga diikuti oleh 10 kabupaten/kota lain, yaitu Kabupaten Wakatobi, Kota Pekalongan, Kota Cimahi, Kota Salatiga, Kabupaten Wonosobo, Kota Ambon, Kota Bandung, Kabupaten Karanganyar, dan Kabupaten Tanah Datar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya