Liputan6.com, Bengkulu - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Bengkulu menjalin perjanjian kerja sama terkait pelayanan jemaah haji.
Melalui perjanjian kerja sama tersebut, jemaah haji dari Bengkulu akan diberangkatkan melalui embarkasi dan debarkasi Kota Padang.
"Kita upayakan semaksimal mungkin memberikan pelayanan terbaik terhadap jemaah haji Bengkulu," kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi, beberapa waktu lalu di Bengkulu.
Advertisement
Menurut Mahyeldi, melayani jemaah Bengkulu sama halnya dengan melayani masyarakat Sumbar sendiri. Pasalnya, sebagian besar keturunan perantau Minang.
"Secara historis, Bengkulu dan Sumbar memiliki hubungan kekerabatan yang sangat dekat dengan Sumbar," ujarnya.
Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengatakan perjanjian kerja sama ini harus mengedepankan semangat inovasi, dan mencari solusi yang lebih efektif.
Pihaknya sepakat jemaah haji Bengkulu masuk embarkasi dan debarkasi Padang. Namun, harus dicarikan formula yang lebih efektif dan efisien agar jemaah lebih nyaman.
Baca Juga
"Jadi harus ada solusi yang pas agar jemaah tidak terlalu lama di perjalanan, atau menunggu jadwal pemberangkatan," sebutnya.
Keterangan Rohidin, jumlah jemaah haji Bengkulu setiap tahunnya sekitar 1.000-1.500 orang. Jumlah itu dikelompokkan hanya terdiri dari tiga kloter.
Sementara, untuk mendirikan embarkasi sendiri, minimal harus delapan kloter. Jadi dengan alasan itu, jemaah haji Bengkulu harus masuk embarkasi dan debarkasi Padang.
Rohidin menjelaskan, ke depan pihaknya akan membangun landasan pacu Bandara Fatmawati Bengkulu. Dengan harapan, pesawat berbadan lebar bisa mendarat.
"Jadi, jemaah haji Bengkulu yang landing di BIM tidak perlu turun dari pesawat, atau menunggu lama, tapi diterbangkan kembali ke Bandara Fatmawati," ia menambahkan.