Cerita Kang Maman Hemat Ongkir Rp100 Juta Kirim Buku ke Pelosok Negeri

“Saya ingin orang-orang semakin akrab dan berteman hingga bersahabat dengan buku,”

oleh Mina Megawati diperbarui 03 Jan 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2022, 07:00 WIB
Baca, Iqra, Read - Kang Maman
Baca, Iqra, Read - Kang Maman

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pegiat literasi, Maman Suherman, intensif kampanye literasi keliling Indonesia selama beberapa tahun terakhir. Dia meyakini tingkat literasi akan mendongkrak kemajuan individu serta masyarakat, dan bangsa secara luas.

Untuk itu Kang Maman rajin berkeliling ke Taman Baca Masyarakat (TBM)) di seluruh Indonesia. Setiap ada kegiatan di daerah, dia selalu mengupayakan bertemu pegiat literasi di daerah itu, kebanyakan juga mengelola TBM.

“Tujuannya selain berbagi perspektif, saya juga berbagi buku,” ujar pria yang akrab disapa Kang Maman itu pada Liputan6.com.

Namun, selama pandemi Covid-19, kegiatan tersebut mengalami kendala, lalu terhenti. Kang Maman tak surut semangatnya untuk terus ‘berdakwah’ literasi.

Tak bisa mengunjungi TBM, Kang Maman rajin mengirim buku-buku. Aksi mengirim buku itu dia lakukan seminggu sekali. Dia menerima buku-buku dari donatur, kemudian mengirimkannya ke TBM di berbagai daerah.

“Saya ingin orang-orang semakin akrab dan berteman hingga bersahabat dengan buku,” tambahnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

JNE Maju Indonesia

Aksi Literasi Kang Maman
Aksi Literasi Kang Maman

Aksi mengirim buku Kang Maman itu rupanya terendus perusahaan pengiriman barang JNE. Perusahaan menawarkan dukungan berupa penggratisan ongkos pengiriman buku-buku Kang Maman. Alhasil, pengiriman buku pun bebas ongkir sejak awal 2021.

Bagi Kang Maman, dukungan itu bernilai besar dan sangat membantu. Jika dihitung-hitung, dana yang dibutuhkan untuk mengirim buku jika tidak bebas ongkir bisa mencapai Rp100 juta per bulan.

“Dana yang ada bisa dipakai untuk pengadaan buku yang bisa dibagikan ke saudara-saudara kita,” ujarnya.

Fasilitas free ongkir yang diberikan JNE membantu menyebarkan buku sampai ke daerah 3 T (terdepan, terpencil, dan tertinggal). Daerah yang terjangkau sampai ke wilayah Papua, Papua Barata, Pulau-pulau kecil di Maluku, Nusa Tenggara dan sekitarnya. Kang Maman menandaskan, buku adalah salah satu pintu utama keliterasian, maka pintu-pintu itu harus didekatkan, dibukakan.

“Kelak kita akan semakin mewujudkan masyarakat yang ngerti, ngrasa, nglakoni,“ katanya.

Masyarakat tidak cukup hanya bisa membaca, tetapi juga mengerti apa yang dibaca. Mampu mengakses dan menyeleksi bahan bacaan yang baik, benar, bermanfaat sesuai kebutuhan masing-masing.

Dari perjalanannya keliling Indonesia, Kang Maman melihat langsung betapa sulitnya warga di banyak daerah mendapatkan buku. Mereka harus menempuh belasan jam untuk bertemu toko buku yang lengkap.

“Bagi saya, orang Indonesia bukan tidak suka membaca, namun akses antara buku dan manusia yang masih jauh sebab perkara demografi dan ekonomi. Sementara buku belum menjadi kebutuhan primer seperti sandang, pangan, papan,” kata penulis buku 'Perempuan Jika Itulah Namamu'.

Kang Maman yakin kelak dengan gerakan litersi dan dukungan seluruh pihak, kebutuhan bacaan akan setara dengan hal pokok lainnya bagi warga negeri ini. Dia mengaku rindu akan Indonesia yang warganya semakin cerdas, semakin terampil, semakin kreatif, semakin kritis, dan menjadi pembelajar seumur hidup.

“Bukankah literasi memang untuk memberdayakan,” dia berujar.

 

JNE Dukung Literasi dan UMKM

Aksi Bagi Buku Kang Maman + Kopi Komeng bersama JNE
Aksi Bagi Buku Kang Maman + Kopi Komeng bersama JNE

Selain itu kecintaan Kang Maman akan persepakbolaan dan rindu Indonesia juara memantik pria kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan itu berinovasi dalam aksi bagi-bagi buku.

Dikemasnya acara bagi-bagi buku dengan dukungan dan doa untuk Timnas Indonesia di Pertandingan Piala AFF.

Setiap buku digandengkan dengan kopi milik komedian Komeng yang juga sahabatnya sekaligus seorang pelaku UMKM negeri.

Antusias netizen +62 tampak dari tanggapan dari setiap postingan Kang Maman di media sosial Twitter @maman1965. Aksi ini pun berdampak meluaskan minat baca sekaligus ikut mencintai produk KoMeng (KOpi MENGgairahkan), kopinya negeri ini.

“Tetap semangat dukung Timnas Indonesia,” katanya di salah satu postingan tertanggal 29 Desember 2021.

 

Menulis Buku ‘Bahagia Bersama’

Buku 'Bahagia Bersama' @maman1965
Buku 'Bahagia Bersama' @maman1965

Kang Maman berkolaborasi dengan Muhammad “Mice” Misrad, kartunis dan ilustrator buku 'Bahagia Bersama' berupaya menerjemahkan prinsip JNE yang menurutnya luar biasa yaitu harus selalu berbagi, memberi, menyantuni.

Mice berprinsip bahwa semua bisa bahagia bersama. Satu hal yang dapat disampaikan secara berbeda sehingga pesan tersebut bisa diterima oleh semua kalangan, umur, dan anak-anak.

Dalam buku ini Kang Maman ingin menularkan prinsip dan nilai berbagi yang nyata akan membawa perubahan ke arah yang lebih baik.

“Berbagi tak perlu menunggu lapang, pun tetap dapat dilakukan saat kita dalam kondisi sebaliknya,” katanya memungkasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya