Desa Giriawas Bakal Gelar Festival Bonsai Nasional, Yuk Ikutan!

Pandemi covid-19 yang sudah berlangsung dua tahun terakhir, cukup memukul perekonomian masyarakat yang mayoritas sebagai petani dan penggarap kebun tersebut.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 12 Jan 2022, 18:00 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2022, 18:00 WIB
Salah satu pohon bonsai juara yang kerap dipertandingkan dalam berbagai even bonsai tingkat nasional.
Salah satu pohon bonsai juara yang kerap dipertandingkan dalam berbagai even bonsai tingkat nasional. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Untuk membangkitkan perekonomian masyarakat desa, Pemerintah Desa Giriawas, Kecamatan Cikajang, Garut, Jawa Barat bakal menggelar event kejuaraan bonsai tingkat nasional bulan depan.

"Kegiatannya sekitar tanggal 19-27 Februari mendatang mendekati perayaan puncak Hari Jadi Garut (HJG)," ujar Kepala Desa Giriawas Dindin Mauludin, Senin (10/1/2022).

Menurutnya, pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung dua tahun terakhir, cukup memukul perekonomian masyarakat yang mayoritas sebagai petani dan penggarap kebun tersebut.

"Alhamdulillah komunikasi sama bupati sudah dilakukan dan responnya positif dalam upaya membangkitkan ekonomi masyarakat,” ujar dia.

Tidak hanya itu, untuk mendongkrak minat para kolektor datang, panitia telah berkomunikasi dengan seluruh ketua komunitas pecinta bonsai, baik tiap kabupaten/kota hingga provinsi.

Rencananya, panitia lomba menargetkan hingga 1.200 pohon bonsai dari Jawa Barat dan luar Jabar, dalam berbagai ukuran selama kontes sepekan tersebut.

"Kebetulan kami punya pohon bonsai pusaka yang cukup digemari pecintai bonsai dan tetap dijaga hingga kini," kata dia.

Saat ini, beberapa peserta mulai pemula hingga pencinta bonsai kalangan senior sudah mulai mendaftar diri, dengan rencana kegiatan menerapkan aturan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19.

"Bonsai ini tidak seperti lain, yang datang tidak bergerombol hanya pohon bonsainya saja yang kami nilai," kata dia.

Dindin menyatakan, hadirnya kontes kejuaraan itu diharapkan mampu mendongkrak ekonomi masyarakat sekitar, terutama dengan banyaknya transaksi yang akan dilangsungkan kalangan kolektor bonsai.

"Harga bonsai tertinggi itu ada yang mencapai hingga Rp 18 miliar," kata dia.

Dengan banyaknya kolektor yang datang baik dalam negeri maupun luar negeri, maka semakin banyak uang yang berputar selama kontes berlangsung.

"Kami juga menyediakan pameran bonsai dan bursa bonsai untuk melakukan transaksi," kata dia.

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya