Liputan6.com, Gorontalo - Sungai di Desa Longalo atau kerap disebut Sungai Bulango, Kecamatan Bulango, Kabupaten Bone Bolango (Bonebol), Gorontalo tidak hanya menjadi lokasi objek wisata arung jeram. Segarnya air sungai tersebut, menjadikan pinggiran sungai sebagai objek wisata ciamik.
Sebagian besar pengunjung yang datang ke lokasi itu membawa peralatan kamping, mulai dari tenda hingga tempat tidur portabel. Tidak hanya sekadar bersantai, bahkan sebagian dari pengunjung ada yang menginap.
Advertisement
Baca Juga
Apa yang menarik dengan Sungai Bulango? Ternyata selain memiliki air yang jernih, Sungai Bulango punya suasana yang berbeda dengan sungai pada umumnya. Gemericik air serta suara alam yang masih terbilang asri membuat sungai ini menjadi primadona.
Hutan yang masih terjaga hingga kini memberikan magnet tersendiri bagi para pelancong. Maka tak heran, meskipun siang hari udara di sepanjang Sungai Bulango terasa sangat sejuk.
Terlebih jika pengunjung yang menginap, bisa merasakan dinginya udara pagi serta suara alam yang begitu mengesankan. Kicauan burung kala pagi mampu melengkapi suasana saat itu.
"Sebetulnya kami tidak percaya dengan suasana di lokasi ini. Tapi karena sering di-posting di media sosial, akhirnya kami datang," kata Maulana Kiayi salah satu pengunjung kepada Liputan6.com.
Dengan begitu, kata Maulana, mereka memilih untuk menginap dan bermalam di tempat itu. Momen yang terbaik adalah pada waktu pagi saat mereka bangun tidur.
"Kami mengejar momen pagi saat matahari terbit, embun pagi yang dingin menjadi pelengkap di waktu pagi," tuturnya.
"Saat pagi dengan suasana yang begitu dingin, kami seruput kopi pinogu khas Bonebol yang memberikan kehangatan tersendiri. Pokoknya lengkap sudah meskipun hanya di pinggiran sungai," tuturnya.
Simak juga video pilihan berikut:
Harapan Pemerintah
Sementara Bupati Bone Bolango Hamim Pou mengatakan, jika di Kabupaten Bonebol sendiri banyak tempat yang bisa dijadikan objek wisata. Sebab, Kabupaten Bonebol memiliki hutan terluas di Gorontalo dan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang besar.
"Bonebol sangat kaya dengan alam, buktinya pinggiran DAS saya bisa jadi spot menarik," kata Hamim.
Menurutnya, jika kekayaan alam tersebut harus patut dijaga dan dilestarikan bersama. Minimal masyarakat diminta untuk tidak sembarangan menebang pohon, membuang sampah di sungai hingga membakar hutan.
"Air yang kita nikmati saat ini sangat bersih dan itu dihasilkan oleh hutan yang masih terjaga. Jadi saya minta ayo kita jaga bersama keindahan ini," kata Hamim.
"Objek-objek wisata jika tumbuh, maka itu akan berdampak pada ekonomi masyarakat dan juga pendapatan asli daerah (PAD)," ia menandaskan.
Advertisement