Kota Bandung Lestarikan Bahasa Sunda dengan Program Ini

Sebagai wujud pelestarian bahasa ibu, Kota Bandung memiliki program Kemis Nyunda.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Jan 2022, 11:30 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2022, 11:30 WIB
Jatuh
Kosakata jatuh dalam bahasa Sunda. (Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung Sebagai wujud pelestarian bahasa ibu, Kota Bandung memiliki program Kemis Nyunda. Program ini dilakukan setiap Kamis, di mana seluruh instansi Pemerintah Kota Bandung termasuk sekolah menerapkan budaya Sunda.

Implementasi serta penerapan budaya Sunda dalam kegiatan sehari-hari itu tertuang dalam Pasal 11 Peraturan Wali Kota No. 063 Tahun 2019, tentang perubahan ketiga.

Peraturan tersebut menetapkan pakaian adat yang menjadi seragam kerja di instansi Pemerintah Kota Bandung. Pakaian bernuansa Sunda tersebut beskap, pangsi, kebaya, dan kebaya ber-karembong.

Lebih spesifik, beskap dan pangsi digunakan oleh laki-laki. Sedangkan kebaya untuk perempuan.

Terkait penggunaan bahasa daerah, termasuk bahasa Sunda, Pelaksana Tugas Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyebut hal itu sebagai upaya mempertahankan bahasa Ibu. Ia juga menyebut bahasa Sunda adalah bahasa Ibu bagi orang Sunda.

"Penggunaan bahasa Sunda di wilayah kita di berbagai kegiatan itu wajar. Itu ikhtiar untuk mempertahankan budaya sendiri, bahas ibu," kata Yana.

Kota Bandung sebagai salah satu Tanah Pasundan, kental dengan bahasa Sunda dan budaya. Oleh karenanya, Yana berharap semua bisa saling menghargai satu sama lain. 

"Tolong dihargai, kita ini punya bahasa daerah dan digunakannya juga di daerah kita," ujarnya.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya