Liputan6.com, Pekanbaru - Pelajar terpapar virus corona di Pekanbaru terus bertambah. Per 11 Februari 2022, sudah ada 38 peserta didik dari kalangan sekolah menengah pertama (SMP) terjangkit Covid-19 sejak pemberlakuan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Zaini Rizaldi, 38 pelajar itu berasal dari 14 SMP. Pelajar yang terpapar Covid-19 di Riau ini rata-rata menjalani isolasi mandiri.
Advertisement
Baca Juga
Pihaknya sudah melacak kontak erat para pelajar, termasuk teman satu sekolah dan guru. Rata-rata, pelajar ini terpapar dari klaster keluarga.
"Terpapar dari keluarga baru pulang dari luar kota," kata Zaini, Jumat malam.
Sesuai prosedur, sekolah yang pelajarnya terpapar Covid-19 telah ditutup selama tiga hari. Dinas kesehatan dan pihak terkait, selain melacak kontak erat, mensterilkan sekolah dengan penyemprotan disinfektan.
Banyaknya pelajar terkonfirmasi membuat dinas kesehatan memberikan rekomendasi agar PTM dilakukan evaluasi oleh Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemerintah Kota Pekanbaru.
Selain itu, dinas kesehatan meminta Satgas Covid-19 di sekolah memperketat lagi protokol kesehatan. Pasalnya di lapangan, masih ada temuan Satgas sekolah tidak menjalankan dengan ketat.
"Anak-anak ini kan memang sulit memantau mereka atau persatu, memantau mereka interaksi sedang makan, ini kita harus lebih ketat lagi sehingga perlu evaluasi," kata Zaini.
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Evaluasi PTM
Terkait evaluasi PTM, Zaini menyerahkan kepada dinas pendidikan yang punya wewenang. Sebab, dinas kesehatan sifatnya menghimbau soal protokol kesehatan dan memeriksa kalau ada pelajar terkonfirmasi.
"Kalau kita tidak memperhatikan prokes, potensi bertambah tetap ada," ucap Zaini.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Ismardi Ilyas menyebut sekolah yang peserta didiknya terkonfirmasi akan tutup tiga hari.
"Setelah sterilisasi, anak-anak sekolah lagi karena belum ada aturan lain," kata Ismardi.
Mengenai evaluasi PTM yang diusulkan dinas kesehatan, Ismardi menyebut akan dibahas oleh Satgas Covid-19 Pemerintah Kota Pekanbaru.
"Nanti yang memutuskan adalah kepala daerah," kata Ismardi.
Advertisement