Disdik Pekanbaru Tutup Satu Sekolah karena Siswa Terkonfirmasi Covid-19

Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru menghentikan pembelajaran tatap muka di salah satu SMP karena salah satu siswa terkonfirmasi Covid-19.

oleh M Syukur diperbarui 08 Feb 2022, 13:00 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2022, 13:00 WIB
Pembelajaran tatap muka di Pekanbaru yang dilakukan dengan protokol kesehatan ketat.
Pembelajaran tatap muka di Pekanbaru yang dilakukan dengan protokol kesehatan ketat. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Pekanbaru menghentikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 di Jalan Sultan Syarif Kasim. Hal ini menyusul karena satu peserta didik terkonfirmasi Covid-19.

Satu pelajar terkonfirmasi Covid-19 di Riau itu ditemukan setelah melakukan tes kesehatan pada Jumat pekan lalu. Penutupan sekolah dilakukan hingga Rabu depan, 9 Februari 2022.

"Ditutup sejak Jumat kemarin ketika ada pelajar positif," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Ismardi Ilyas, Senin siang, 7 Februari 2022.

Sebagai tindak lanjut, Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru melacak kontak erat dengan pelajar tadi. Seluruh peserta didik dan pendidik di SMPN 1 juga dites swab antigen.

"Seluruh ruang kelas juga dilakukan penyemprotan disinfektan," jelas Ismardi.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak video pilihan berikut ini:

Tunggu Keputusan Satgas

Ismardi belum bisa memastikan dari mana satu pelajar tadi terpapar Covid-19. Pasalnya, dinas kesehatan masih melacak kontak erat.

"Pelajar tadi ketahuan setelah tes mandiri setelah mengeluh demam," ucap Ismardi.

Ismardi menyatakan belum ada rencana menambah penghentian PTM di SMPN 1 setelah Rabu berlalu nanti. Begitu juga pengurangan durasi PTM di sekolah tersebut setelah Rabu nanti.

Menurut Ismardi, keputusan PTM selama Covid-19 berdasarkan evaluasi Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru. Untuk saat ini, PTM masih 100 persen bagi anak SMP dan SD 50 persen.

"Situasi ini sudah dilaporkan ke wali kota," ucap Ismardi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya