Liputan6.com, Balikpapan - Fajar Fitriani Sagita (26) warga Samarinda dan Andrian (32) warga Medan, keduanya merupakan korban kecelakaan kerja (laka kerja) yang tewas di dalam palka kapal China Express di area PT Kutai Refinery Nusantara (KRN), pada Selasa (26/4/2022).
Dalam melakukan evakuasi kedua korban, Tim SAR gabungan yang terdiri dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan (Basarnas Kaltim), BPBD, Kepolisian dan relawan menggunakan teknik Hauling atau penarikan menggunakan tali karmantel, carabiner, pullay, jummer, croll sebagai alat untuk evakuasi.
"Kami menggunakan teknik Hauling, jadi dua personel kami dengan peralatan lengkap tabung oksigen turun ke dalam palka kapal dan mengevakuasi kedua korban,” terang Kepala Basarnas Kaltim, Melkianus Kotta melalui Kasie Operasi Basarnas Kaltim, Basri, pada Rabu (27/4/2022).
Advertisement
Korban pertama yang berhasil dikeluarkan dari dalam palka yakni Fajri, kemudian baru Andrian. Setelah berhasil diangkat dari dalam palka, tim medis langsung mengecek kondisi keduanya dan dipastikan meninggal dunia. Kedua korban langsung dibawa ke RS Kanujoso Djatiwibowo (RSKD).
"Evakuasi korban kami lakukan sekitar satu jam. Setelah kedua korban berhasil dikeluarkan dan di bawa ke RSKD, operasi SAR resmi kita tutup," tandas Basri.
Polisi Lakukan Olah TKP
Sementara itu, saat dikonfirmasi Kapolsek Balikpapan Barat Kompol Totok Eko Darminto mengatakan saat ini masih dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). "Masih olah TKP bersama identifikasi," singkat totok.
Saat dikonfirmasi pihak PT KRN belum mengeluarkan keterangan secara resmi.
Sebelumnya, dua orang pekerja dikabarkan terjebak di dalam palka kapal China Express milik PT KRN, pada Selasa (26/4/2022) malam sekitar pukul 22.50 Wita.
Dari keterangan yang dihimpun dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan (Basarnas Kaltim), informasi tersebut diterima Basarnas Kaltim dari pekerja PT KRN bernama Ali. Dalam laporannya disebut dua orang pekerja PT KRN yang masuk ke dalam palka untuk mengambil pipa tak kunjung kembali.
"Kami menerima laporan sekira pukul 23.10 Wita, dari keterangan saksi kedua temannya tersebut masuk ke dalam palka untuk mengambil pipa untuk melakukan airasi," terang Kepala Basarnas Kaltim, Melkianus Kotta, Rabu (27/4/2022) dini hari.
Setelah ditunggu sekitar 30 menit kedua pekerja yang diketahui bernama Andriansyah dan Fajar tak kunjung naik ke atas kapal.
"Ada dugaan kedua pekerja mengalami pingsan karena adanya gas beracun di dalam palka tersebut," ujarnya.
Advertisement