Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku prihatin terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) Bupati Bogor Ade Yasin oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Untuk kelancaran roda pemerintahan di Kabupaten Bogor, Ridwan Kamil sudah menghubungi Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan untuk mengambil alih koordinasi dan kepemimpinan teknis.
Baca Juga
Advertisement
"Saya sudah mengontak Pak Wakil Bupati Bogor untuk segera mengambil alih koordinasi dan kepemimpinan teknis," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (27/4/2022).Â
Emil, sapaan Ridwan Kamil, pun meminta Iwan Setiawan untuk memperlancar pelaksanaan manajemen mudik, Idul Fitri, hingga arus balik.Â
"Minimal yang terdekat adalah Kabupaten Bogor harus lancar dalam pelaksanaan manajemen mudik dan Lebaran, serta arus balik," ucapnya.
Bupati Bogor Ade Yasin bersama beberapa pihak dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Jabar terkena OTT KPK, Selasa malam (26/4/2022). Penangkapan Ade Yasin diduga ada unsur pemberian dan penerimaan suap.Â
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dukung Pemberantasan Korupsi
Peristiwa OTT KPK Bupati Bogor Ade Yasin baru diketahui Emil pada pagi ini saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Cianjur.Â
"Saya kaget tadi pagi baca berita ada OTT KPK, saya sangat prihatin," kata Emil.Â
Emil sejauh ini belum mengetahui perkara yang mendasari OTT tersebut. Pihaknya akan terus memonitor perkembangan kasus dan memastikan mendukung setiap penegakan hukum, khususnya dalam memberantas korupsi.Â
"Kita akan monitor terus dan kita selalu mendukung setiap penegakan hukum baik oleh KPK, aparat Kejaksaan, maupun Kepolisian dalam upaya pemberantasan korupsi di Jabar," ujarnya.Â
Dalam berbagai kesempatan, Emil selalu mengingatkan 27 kepala daerah di Jabar untuk menjaga benteng integritas, profesional dan melayani dengan sepenuh hati.Â
"Berkali-kali saya ingatkan, bahwa memimpin itu dasarnya tiga, yakni integritas, melayani sepenuh hati dan profesional. Kalau misalnya benteng integritasnya runtuh seperti ini tentu sangat memprihatinkan," tuturnya.
Advertisement