Liputan6.com, Banyumas - Berbeda dari ketetapan pemerintah, penganut Islam Kejawen di sejumlah wilayah baru akan berlebaran Idul Fitri pada Rabu, 4 Mei 2022. Salah satunya komunitas Banokeling, di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Para penganut Kejawen merayakan Lebaran Idul Fitri pada Rabu Kliwon.
Advertisement
Baca Juga
Dalam kalender Alip Rebo Wage (Aboge), tahun ini adalah tahun Alip. Pada tahun Alip, rumus penentuan 1 Syawal adalah Waljiro, atau syawal siji loro. Itu berarti, 1 Syawal jatuh pada hari pertama dan hari pasaran kedua.
“Lebarannya besok 1 Syawal, Waljiro. Waljiro itu harinya hari Rabu, pasarannya Kliwon, jadi Rebo Kliwon. Besok, tanggalnya 1 Syawal,” kata Juru Bicara Komunitas Banokeling Pekuncen, Sumitro.
Sumitro menjelaskan, dalam penanggalan Aboge, hari pertama adalah Rabu. Sedangkan pasaran kedua adalah Kliwon. Dengan begitu, 1 Syawal tiba pada Rabu Kliwon.
**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Puasa Lebih Lambat 2 Hari
“Ya ini perhitungannya Aboge. Ya, Aboge tidak (menggunakan tanggal, pakainya hari). Tidak seperti (Kalender) Masehi,” ujarnya.
Diketahui, awal puasa Islam Kejawen juga berbeda dari ketetapan pemerintah. 1 Ramadan Aboge tiba pada Senin kliwon, atau Senin tanggal 4 April 2022 atau selang sehari dari ketetapan pemerintah dan dua hari lebih lambat dari Ormas Muhammadiyah.
Penentuan awal puasa menggunakan rumus, Sanemro, atau Puasa enem loro. Hari keenam Kalender Aboge adalah Senin, sedangkan pasaran kedua adalah Kliwon.
Tim Rembulan
Advertisement