Puasa Ramadan Sebentar Lagi, Begini Tradisi Lebaran Orang Melayu

Perayaan Idul Fitri erat kaitannya dengan momen keakraban bersama keluarga hingga menikmati hidangan khas lebaran.

oleh Benedikta Miranti T.V Diperbarui 19 Feb 2025, 19:40 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2025, 19:40 WIB
Tradisi Lebaran
Ilustrasi Merayakan Momen Lebaran Credit: freepik.com... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Bulan suci Ramadan segera tiba. Sejumlah negara diprediksi memulai hari pertama puasa Ramadan pada 1 Maret 2025, sementara lainnya dikabarkan mulai 2 Maret 2025.  

Setelah 30 hari berpuasa, umat Muslim akan tiba pada Hari Raya Idul Fitri. Menandai berakhirnya bulan suci Ramadan, momen yang dirayakan dengan penuh kebahagiaan, refleksi diri, serta kebersamaan dengan keluarga dan kerabat. Meskipun nilai-nilai tradisional tetap dijunjung tinggi, perayaan ini telah mengalami banyak perubahan dengan adanya pengaruh modern, baik dalam hal ritual, busana, hingga kuliner.

Hari Raya Idul Fitri dimulai dengan penentuan hilal atau Bulan baru yang menandakan akhir Ramadan. Setelah itu, umat Muslim melaksanakan salat Idul Fitri di masjid atau lapangan terbuka, dilanjutkan dengan tradisi bersalaman dan saling memaafkan.

Dikutip dari laman Sinar Daily, Rabu (19/2/2025), umat muslim di berbagai belahan dunia memiliki caranya masing-masing untuk merayakan lebaran.

Di Indonesia, orang yang merayakan lebaran akrab dengan tradisi saling berkunjung ke rumah keluarga, saudara atau rekan terdekat. Momen tersebut menjadi waktu bagi mereka untuk kembali mengakrabkan diri satu sama lain.

Tradisi serupa juga dilakukan oleh orang Melayu. Mereka juga biasanya mengawali perayaan lebaran dengan salat Id bersama dan dilanjutkan dengan makan bersama keluarga. 

Tak lengkap rasanya merayakan Hari Raya tanpa hidangan khas yang telah diwariskan turun-temurun. Makanan seperti rendang, ketupat, dan lemang selalu menjadi favorit di meja makan saat Lebaran bagi umat Muslim keturunan Melayu, membawa cita rasa autentik yang kaya sejarah.

Namun, perubahan gaya hidup dan pola makan yang lebih sehat membuat banyak orang mulai berinovasi dalam penyajian hidangan Hari Raya. Kini, semakin banyak yang memilih bumbu instan untuk menghemat waktu, atau mengganti metode memasak agar lebih sehat tanpa mengurangi kelezatan makanan.

Selain itu, pengaruh globalisasi juga menghadirkan kreasi makanan yang unik. Kombinasi rasa tradisional dengan cita rasa internasional semakin populer, seperti nasi lemak burger atau pizza dengan topping sate. Inovasi ini mencerminkan kekayaan budaya Malaysia yang terbuka terhadap keberagaman tanpa meninggalkan akar tradisinya.

Baju Kurung khas Melayu

resep kue kering lebaran
resep kue kering lebaran ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Busana tradisional tetap menjadi kebanggaan dalam perayaan Hari Raya orang keturunan Melayu. Para pria umumnya mengenakan Baju Melayu, sementara wanita memilih Baju Kurung, yang kerap dihiasi dengan corak khas dan warna-warna cerah sebagai simbol kemeriahan.

Namun, tren mode terus berkembang, memengaruhi pilihan busana saat Lebaran. Saat ini, banyak orang yang memilih gaya lebih modern dengan memadukan unsur tradisional dan sentuhan kontemporer, seperti memasukkan elemen fashion Barat atau memilih model yang lebih minimalis dan praktis.

Infografis Macam-Macam Kue Kering Khas Lebaran
Infografis Macam-Macam Kue Kering Khas Lebaran. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya