Mobil Operasional Tak Terawat, Polisi Kendari Dihukum 'Push Up' oleh Kapolres

Kapolres Kendari memeriksa kendaraan dinas secara mendadak, belasan anggota polisi kena marah usai kendaraannya dinilai tak lengkap.

oleh Ahmad Akbar Fua diperbarui 12 Mei 2022, 09:00 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2022, 09:00 WIB
Sejumlah anggota Polres Kendari disuruh push-up Kapolres usai menemukan kendaraan dinas memiliki sejumlah kekurangan.k(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)
Kapolres Kendari memeriksa kendaraan dinas secara mendadak, belasan anggota polisi kena marah dan disuruh push-up usai kendaraan dinilai tak lengkap.

Liputan6.com, Kendari - Puluhan anggota Polres Kendari, tiba-tiba diminta berbaris dan menjalani pemeriksaan di lapangan apel, Rabu (11/5/2022). Tidak hanya personel, sejumlah kendaraan logistik dan dinas milik Polres juga ikut diperiksa.

Kapolresta Kendari Kombes Pol M Eka Fatur Rahman bersama sejumlah kasat, turun langsung meninjau kondisi kendaraan. Perwira yang baru menjabat sekitar dua pekan sebagai Kapolres Kendari, langsung mengecek anggotanya saat mengutak-atik kendaraan.

Pantauan di lokasi, sejumlah kendaraan operasional, terdapat sejumlah masalah dari segi perawatan. Di antaranya, minyak pelumas yang lama tak diganti, spare part, dan kebersihan kendaraan roda dua dan empat.

Kapolres sempat ikut memeriksa secara detail sejumlah bagian kendaraan. Dia ikut mengecek kesiapan air radiator, mesin kendaraan, rotator, pengeras suara, dan kondisi minyak pelumas.

Usai mengecek, Kapolresta sempat mengeluarkan pertanyaan bernada protes. Selanjutnya, dia memerintahkan sejumlah anggota Polres Kendari push-up karena dianggap kurang perhatian terhadap kendaraan yang jadi tanggung jawab mereka.

"Mana yang punya mobil ini? Kenapa kotor, push-up 5 kali cepat," ujarnya, langsung diikuti dua orang anggota polisi mengambil sikap push-up.

Selain itu, Kapolres juga memeriksa mobil Polantas. Ditemukan sejumlah kendaraan yang bermasalah, mulai dari kap mobil tak bisa terbuka hingga kondisi minyak pelumas. Tak pelak, seorang anggota polisi lalu lintas juga diminta push-up.

Kombes Pol Eka M Fatur Rahman menyatakan, pihaknya melakukan pengecekan kendaraan dan logistik, terkait kesiapan personel menangani sejumlah kasus dan kondisi kamtibmas di Kota Kendari.

"Ini berkaitan dengan kendaraan yang masih layak jalan dan tidak, kalau sudah rusak berat akan kami ajukan untuk diganti atau perbaikan," ujar dia.

Dia menambahkan, tahun 2023, Kota Kendari sudah memasuki tahun politik. Sehingga, eskalasi pergerakan massa dan stabilitas politik akan meningkat. Menghadapi kondisi ini, dianggap perlu menyiapkan fasilitas operasional yang layak dan dalam kondisi prima saat melakukan pelayanan terhadap masyarakat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kejahatan Jalanan Meningkat

Sejumlah anggota Polres Kendari disuruh push-up Kapolres usai menemukan kendaraan dinas memiliki sejumlah kekurangan.k(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)
Kapolres Kendari memeriksa kendaraan dinas secara mendadak, belasan anggota polisi kena marah dan disuruh push-up usai kendaraan dinilai tak lengkap.

Selama pelaksanaan operasi Ketupat, tercatat ada 21 laporan tindak pidana di wilayah Polres Kendari. Selain itu, ada sekitar 10 laporan soal kejahatan jalanan seperti aksi pelaku misterius yang melontarkan anak panah terhadap pejalan kaki dan pengguna kendaraan.

Tercatat, sejumlah kasus kekerasan menggunakan panah, terjadi di wilayah Kecamatan Mandonga, Kecamatan Konda, wilayah Kota Lama Kendari, Kelurahan Kemaraya, Kelurahan Lepo-lepo dan Kecamatan Abeli.

Korbannya, rata-rata pejalan kaki dan pengendara sepeda motor. Mereka dipanah oleh orang tak dikenal. "Dua kasus sudah kami amankan pelakunya, Kecamatan Konda dan Abeli," ujar M Fatur Rahman.

Dia mengakui, akhir-akhir ini kejahatan jalanan di Kota Kendari kerap terjadi. Ke depannya, menurut Kapolres, menjadi pekerjaan rumah anggota Polres.

"Kami akan kejar, apakah mereka ini teroganisir atau hanya kenakalan remaja, atau apakah sudah di setting atau hanya spontanitas," tegasnya.

Dia menambahkan, dari bentuk busur panah, berbeda-beda. Ada yang dibuat rapi dan sudah dimodifikasi dan adapula yang dibuat hanya asal-asalan.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya