Liputan6.com, Pekanbaru - Kisruh uang Rp40 juta jelang laga persahabatan PSPS Riau Vs Kelantan FC pada 12 Juli 2022 masih terus berlangsung. Isu uang pengamanan itu terus menggelinding setelah akun resmi PSPS Riau mengunggah rekaman suara dan foto berdurasi 3 menit 49 detik.
Hal itu diunggah pada Selasa 19 Juli 2022. Rekaman ini menuai tanggapan dari warganet sehingga ada yang menyarankan PSPS Riau membuat laporan resmi ke kepolisian agar kasus ini terang benderang sehingga tidak menjadi isu liar.
Advertisement
Baca Juga
Terlepas dari itu, rekaman itu sekaligus membantah komentar General Manager PSPS Riau non-aktif, Edward Riansyah beberapa hari sebelumnya.
Kala itu kepada wartawan, pria disapa Edu itu menyebut tidak ada ikut rapat dan menyatakan tidak ada permintaan uang Rp40 juta karena dia berada di stadion untuk menyiapkan laga.
Bersama Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) laga PSPS Riau Vs Kelantan FC di Stadion Bambang, Edu menyatakan uang Rp40 juta sebagai kalkulasi untuk personel yang diturunkan.
Uang itu disebutnya disediakan panpel. Dari awalnya Rp10 juta menjadi Rp40 juta karena Polresta Pekanbaru menerapkan pengamanan standar internasional dan menurunkan 430 personel.
Namun, dalam unggahan itu, PSPS Riau ini memperlihatkan Edu rapat di salah satu ruangan Polresta Pekanbaru. Rapat itu dihadiri oleh sejumlah personel Polresta Pekanbaru, Bambang dan perwakilan PSPS Riau.
Â
Desakan Uang
Dalam unggahan itu, ada rekaman suara yang diduga dari oknum di Polresta yang menjelaskan waktu persiapan pengamanan laga sudah mepet. Oknum tadi mengajak turun untuk salat sembari menunggu Edu datang (sebelumnya Edu pulang).
Setelah Edu datang, ada suara soal desakan uang itu segera disediakan. Ada juga suara yang meminta laga ini dibatalkan saja kalau uang tidak disediakan menjelang laga.
Perwakilan manejemen PSPS Riau dalam rekaman itu meminta laga tetap dilanjutkan. Dia menanyakan mekanisme pembayaran karena tidak tahu pola pengamanan di Riau.
Perwakilan manajemen PSPS Riau tadi juga bertanya untuk apa uang itu kepada Edu. Edu menyebut uang itu untuk pengamanan.
Hingga rekaman berakhir belum ada kesepakatan dari manajemen PSPS Riau terkait uang pengamanan. Oknum Polresta yang hadir meminta segera disediakan agar bisa dilaporkan ke pimpinan sehingga mendapatkan backup penuh untuk pengamanan.
Â
Advertisement
Tanggapan Polresta
Terkait beredarnya rekaman ini, Wakil Kapolresta Pekanbaru Ajun Komisaris Besar Hengky Poerwanto tak menjawab. Rekaman ini juga disebar ke grup media Polresta tapi tidak ditanggapi oleh Hengky.
Sebelumnya saat ditemui di Kejati Riau, Hengky membantah adanya permintaan uang itu. Dalam beberapa kali kesempatan, bantahan juga dilakukan oleh Hengky.
Dia menyatakan unggahan yang dialamatkan ke Polresta Pekanbaru tidaklah benar. "Tidak ada seperti yang disebut dalam tulisan tersebut," tegas Hengky saat membantah unggahan pertama PSPS Riau.
Hengky menjelaskan, PSPS Riau baru menjelaskan adanya pertandingan itu ke Polresta Pekanbaru pada pagi hari. Penjelasan itu diberikan setelah PSPS Riau dipanggil.
"Itupun setelah dipanggil Kabag Ops, baru datang ke Polresta," kata Hengky.
Semestinya sesuai ketentuan, tambah Hengky, 7x24 jam sebelum pertandingan PSPS Riau sudah harus menjelaskan rencana pertandingan tersebut. "Sehingga Polresta tidak terkesan didadak untuk kesiapan pengamanan," ucap Hengky.
Â
Simak video pilihan berikut ini: