Liputan6.com, Yogyakarta - Presiden pertama Republik Indonesia, Dr Ir HÂ Soekarno, adalah seorang tokoh perjuangan yang berperan penting dalam memerdekakam bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Menjabat pada periode 1945 hingga 1967, Soekarno juga merupakan Proklamator Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Dalam setiap kunjungannya ke negara lain, ia selalu membawa nama Indonesia. Hal itulah yang membuat nama Indonesia dikenal di negara lain.
Baca Juga
Pada 2008, pemerintah Kuba menerbitkan seri prangko dengan gambar para tokoh penting bagi negara tersebut. Selain Fidel Castro san Che Guevara, sosok gambar Soekarno juga turut dicetak.
Advertisement
Tak hanya itu, beberapa nama jalan dan tempat yang ada di luar negeri pun juga memakai nama Soekarno. Hal itu tak lain merupakan suatu penghormatan bagi hubungan bilateral yang dirintis sang Presiden pertama Indonesia.
Berikut tempat dan jalan di luar negeri pakai nama Soekarno:
1. Masjid Biru Soekarno, Rusia
Sebelum populer disebut sebagai Saint Petersburg Mosque dan Blue Mosque, masjid di Rusia ini sempat disebut Masjid Soekarno. Hal itu lantaran Soekarno memang berjasa dalam menghidupkan masjid tersebut.
Pada masa kepemimpinan Nikita Kruschev, masjid biru tak lagi digunakan sebagai tempat ibadah, melainkan dialihfungsikan menjadi gudang. Setelah berkunjung ke sana, Soekarno lantas meminta Kruschev untuk mengembalikan fungsi masjid sebagai tempat ibadah umat Islam.
2. Monumen Soekarno, Aljazair
Nama Soekarno juga dijadikan sebuah monumen di ibukota Aljazair, Aljir. Pose khasnya saat sedang beroperasi, yakni telunjuk yang terangkat ke udara, diabadikan sebagai patung monumen tersebut.
Bung Karno dianggap memberikan sumbangan besar terhadap gerakan kemerdekaan Aljazair dari penjajahan Prancis. Soekarno pun sempat mengundang delegasi perjuangan kemerdekaan Aljazair ke tanah air.
Pada 1956, pemerintah Indonesia juga memerintahkan pendirian kantor perwakilan Front de Liberation Nationale (FLN) atau Front Pembebasan Nasional di Jakarta.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Soekarno Parque, Meksiko
3. Soekarno Parque, Meksiko
Kalau Aljazair punya Monumen Soekarno, Meksiko punya taman yang diberi nama seperti sang presiden pertama. Taman kota yang ditandai patung Soekarno itu berada di Mexico City.
Peresmiannya pun dihadiri oleh cucunya, Puan Maharani. Taman tersebut didirikan sebagai apresiasi terhadap Soekarno sebagai salah satu tokoh perdamaian dunia dan perekat hubungan kedua negara.
4. Soekarno Rue atau Jalan Soekarno, Maroko
Satu lagi negara yang memiliki kedekatan dengan Soekarno, yaitu Maroko. Salah satu negara di Afrika Utara tersebut mengabadikan sosok Soekarno sebagai salah satu nama jalan.
Semula jalan tersebut diberi nama Sharia Al-Rais Ahmed Soekarno. Namun, sekarang dikenal dengan Rue Soekarno atau Avenue Soekarno.
5. Soekarno Square, Pakistan
Negara yang mengabadikan nama Soekarno selanjutnya adalah Pakistan. Di Pakistan terdapat Soekarno Square yang berlokasi di Peshawar.
6. Soekarno Bazar, Pakistan
Masih berada di Pakistan, ternyata bukan hanya satu tempat saja yang memakai nama Soekarno. Selain Soekarno Square yang ada di Peshawar, di Pakistan juga terdapat Soekarno Bazar yang berlokasi di Gunj Lahore.
Bung Karno dianggap berjasa karena sempat mengirimkan tentara Indonesia untuk membantu menjaga keamanan perairan Pakistan di tengah konflik dengan India yang sempat memanas pada tahun 1965.
Â
Advertisement
Ahmed Sokarno Street, Mesir
7. Ahmed Sokarno Street, Mesir
Sementara itu, Mesir punya Ahmed Sokarno Street. Letaknya di ibu kota Mesir, Kairo.
Penambahan nama Ahmed berarti 'terpuji', yang diprakarsai para pelajar Indonesia di Mesir. Tujuannya menekankan kedekatan Indonesia dan sang tokoh dengan Islam.
8. Jalan Ahmed Soekarno, Turki
Pemerintah Turki meresmikan nama Ahmed Soekarno sebagai nama jalan di depan kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ankara. Jalan tersebut merupakan simbol kedekatan historis dan emosional antara Indonesia dan Turki.
Baik Ir Soekarno maupun Mohammad Hatta pernah menulis tentang bagaimana kemerdekaan Turki pada 1923. Hal itu menjadi inspirasi untuk bisa memerdekakan Indonesia.
Â
Penulis: Resla Aknaita Chak