Menyemai Benih Literasi di Bumi Batara Guru Luwu Timur

Kabupaten Luwu Timur yang terkenal dengan julukan 'Bumi Batara Guru' kini punya perpustakaan keren dengan segudang fasilitas modern.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 23 Agu 2022, 17:37 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2022, 17:37 WIB
Perpustakaan Luwu Timur
Gedung Perpustakaan Luwu Timur yang berlokasi seputaran Bundaran Batara Guru Malili memiliki segudang perpustakaan modern. (Liputan6.com/ Ist)

Liputan6.com, Luwu Timur - Kabupaten Luwu Timur kini punya gedung perpustakaan keren. Berlokasi di seputaran Bundaran Batara Guru Malili, perpustakaan ini dilengkapi dengan beragam fasilitas modern, mulai dari ruang kantor, ruang baca yang nyaman, ruang cinema, ruang pameran, hingga ruang menyusui. Kehadiran gedung perpustakaan keren di Kabupaten Luwu Timur ini diharapkan mampu meningkatkan literasi warga untuk pengembangan kualitas hidup.

"Dengan adanya gedung baru ini, minat baca warga Luwu Timur makin meningkat dan bertambah cerdas, karena ini gedung ilmu pengetahuan," kata Bupati Luwu Timur, Budiman Hakim, saat peresmian gedung perpustakaan Luwu Timur dan Talk Show Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) bersama Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando, Selasa (23/8/2022).

Kabupaten Luwu Timur sendiri terkenal dengan julukan 'Bumi Batara Guru'. Konon kisahnya, daerah ini merupakan tempat pertama kalinya Batara Guru atau dewa langit diturunkan sehingga daerah ini kaya akan sumber daya alam. Kisah tersebut tertulis dalam lontara Kitab I Laga Ligo yang terkenal. Luwu Timur merupakan daerah yang berada paling timur di provinsi Sulawesi Selatan yang berbatasan langsung dengan Provinsi Sulawesi Tengah.

Kawasan ini digadang-gadang akan menjadi Kawasan pertumbuhan ekonomi baru di Sulawesi Selatan. Berada di posisi strategis, Kabupaten Luwu Timur dikenal sebagai penyumbang ekspor nikel terbesar Sulawesi Selatan. Selain lada, kelapa sawit, dan kakao.

"Dengan keterbatasan ruang (lahan), tidak ada jalan lain bagi Pemkab Luwu Timur untuk meningkatkan kualitas SDM, sehingga Luwu Timur tidak mengalami kesenjangan, utamanya di sektor pendidikan," kata Budiman.

Tidak heran jika ikhtiar keras Pemkab Luwu Timur akhirnya berhasil menempatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berada di posisi empat tertinggi di Sulawesi Selatan, setelah Kota Makassar, Kota Pare-Pare, dan Kota Palopo.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

124 Perpustakaan

Terkait dengan kegiatan Literasi di Luwu Timur, Pemkab Luwu Timur mengklaim telah mendirikan 124 perpustakaan desa yang tersebar di 11 kecamatan. Bahkan, 30 desa telah memiliki gedung perpustakaan sendiri dan selebihnya masih bergabung di kantor desa. Secara total, koleksi buku di perpustakaan Kab. Luwu Timur saat ini berjumlah 124.000 eksemplar. Bupati Luwu Timur menargetkan kenaikan koleksi eksemplar buku setelah diluncurkan Gerakan sejuta buku di Bumi Batara Guru.

"Harapan kami dengan adanya gerakan literasi ini akan terus menerus digalakkan agar minat membaca tidak akan berhenti karena buku adalah sumber ilmu pengetahuan dan sebagai jendela dunia," tandas Budiman.

Selain, Pemkab Luwu Timur berjanji gagasan 1 miliar satu desa akan digunakan untuk pengembangan literasi melalui pemberdayaan masyarakat desa (PMD). Gagasan tersebut tidak menggunakan APBD Desa.

Sepaham dengan Bupati, Kepala Perpusnas Syarif Bando juga menegaskan literasi membuka pintu-pintu inovasi dan kreativitas sehingga menjamin keberlanjutan pembangunan melalui literasi yang kuat.

"Hadirkan buku-buku terapan (soft skill) untuk kebaikan sumber daya manusia. Kita harus yakini bahwa literasi adalah keniscayaan sebagai modal dalam menghadapi percaturan global," kata Syarif Bando.

Perpustakaan sebagai institusi pelayanan publik dituntut untuk kreatif melayani masyarakat. Di samping sebagai penunjang bagi dunia pendidikan.

Transformasi Perpustakaan

Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Deni Kurniadi, juga memastikan bahwa seluruh perpustakaan dari Sabang sampai Merauke yang berjumlah 164.610 perpustakaan telah mendapatkan pembinaan yang sesuai dengan standar perpustakaan nasional, termasuk di Luwu Timur.

Program terbaru Perpusnas saat ini adalah Program Transformasi Perpustakaan berbasis Inklusi Sosial. Tahun ini Kabupaten Luwu Timur masuk ke dalam Program tersebut. Melalui program tersebut nantinya, akan diberikan bantuan koleksi buku maupun bantuan komputer beserta server.

"Kami juga ingin memastikan sekaligus memberikan pembinaan bahwa Dinas Perpustakaan Luwu Timur ke depannya bukan hanya memberikan layanan kepada masyarakat yang berbasis informasi bersumber dari koleksi perpustakaan yang ada, tapi juga bagaimana perpustakaan daerah turut mencerdaskan sekaligus mensejahterakan masyarakat," ungkap Deni.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya