Sandiaga Uno Menyandingkan 'Drakor' dengan 'Drasun', Memang Ada Drama Sunda?

Sandiaga Uno menyarankan masyarakat untuk menonton tayangan drama Sunda dibandingkan drama Korea.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 01 Sep 2022, 15:00 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2022, 15:00 WIB
Lutung Kasarung
Lutung Kasarung (Fimela.com/Syifa Ismalia)

Liputan6.com, Bandung - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno membagikan pandangannya di akun Twitter pribadinya @sandiuno agar publik mengurangi menonton serial drama Korea dan juga mendengarkan K-Pop. Ia menyarankan agar masyarakat menonton tayangan drama Sunda dan lebih sering mendengarkan lagu dangdut koplo yang kini mulai tren.

Ada alasan mengapa Sandiaga Uno menyarankan hal tersebut. Ia berharap lima tahun ke depan industri kreatif bisa mengalahkan industri hiburan dari negeri gingseng, Korea Selatan.

“Kurangi nonton Drakor dan K-pop, perbanyak dengerin Drasun (Drama Sunda) dan D-Kop (Dangdut Koplo)!! Optimis 5 tahun lagi ekonomi kreatif kita bisa menyalip Korea! Siap?,” kata Sandiaga Uno.

Lalau, apa Itu drama Sunda?

Drama Sunda merupakan sejenis genre dari hasil karya sastra yang menceritakan tentang kehidupan manusia dalam bahasa Sunda. Biasanya, drama Sunda berbentuk teater atau opera. Kegiatan ini biasa disebut juga Gending Karesmen, sebuah kesenian drama khas Sunda yang dialognya diiringi dengan karawitan tergantung dari ceritanya.

Gending Karesmen memberikan warna tersendiri dalam penampilannya karena diiringi karawitan serta naskah ceritanya berbentuk prosa liris. Dialog tokohnya dapat ditembangkan atau dinyanyikan berdasarkan dari aturan pupuh atau sekaran, serta iringan musik berasal dari seni gamelan seperti kecapi, suling, dan masih banyak lagi.

Dialog dalam Gending Karesmen juga biasanya berupa dialog antar tokoh hingga monolog yang dinyanyikan dan ditulis dengan jenis seperti kawih, pupuh, tembang, atau dikenal dengan sebutan drama swara atau drama musikal.

Cerita dari drama Sunda sendiri biasanya berasal dari karangan-karangan sastra yang menceritakan kisah-kisah unik dan menarik mengenai bumi Pasundan. Tentunya, drama ini menyimpan banyak pesan bermakna mengenai kehidupan. Biasanya kisah dari drama Sunda akan tertata mulai dari siapa pemeran utamanya, sifatnya, serta latar belakang awal kisah tersebut terjadi seperti apa.

Contohnya

Film Sangkuriang (1982).
Cover film Sangkuriang (Youtube.com)

Lantas seperti apakah contoh dari drama sunda yang Sandiaga Uno maksud? Berikut adalah contoh judul dari drama Sunda.

1. Lutung Kasarung (1923), karya Kartabrata.

2. Sulayana (1924), karya R.A.T. Sunarya.

3. Sarkam-sarkim (1925), karya R. Machyar Anggakusumahdinata.

4. Sangkuriang, karya R.A.T. Sunarya.

5. Mundinglaya Di Kisumah (1954), karya M.A. Salmun.

Penulis: Natasa K

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya