Kerugian Banjir Bandang Garut Selatan Ditaksir Mencapai Rp10 Miliar

Jumlahnya sedang diinventarisir, namun yang rusak jumlahnya antar 200-400 rumah, yang 1.200 itu kemungkinan yang terendam saja.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 25 Sep 2022, 03:00 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2022, 03:00 WIB
Sejumlah rumah warga nampak rusak parah setelah diterjang banjir bandang dari luapan sungai Cikaso dan Cipalebuh, Pameungpeuk. Garut. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)
Sejumlah rumah warga nampak rusak parah setelah diterjang banjir bandang dari luapan sungai Cikaso dan Cipalebuh, Pameungpeuk. Garut. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Kerugian banjir bandang akibat luapan Sungai Cikaso dan Sungai Cipalebuh, Kecamatan Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat, kali dini diprediksi mencapai miliaran rupiah.

“Angka secara pastinya kerugian sedang dihitung, namun berdasarkan dihitung secara kasar kerugiannya tidak kurang dari Rp 10 miliar,” ujar Wabup Garut Helmi Budiman, di posko tanggap darurat banjir bandang Pameungpeuk, Jumat (23/9/2022) malam.

Menurutnya, terjangan musibah banjir bandang kali ini menimbulkan kerugian cukup besar bagi warga. Ribuan rumah terendam, dengan ratusan di antaranya mengalami kerusakan cukup beragam.

“Kerusakan rumah yang ada di Pameungpeuk saja ini ada sekitar 1600 rumah yang terdampak, yang rusak hilang atau hancur dua rumah di Pameungpeuk, satu rumah karena longsor di Cisompet,” papar dia.

Tidak hanya itu, hujan deras dengan intensitas cukup tinggi menyebabkan beberapa kecamatan di wilayah Garut selatan, ikut terdampak musibah alam tersebut.

“Ada lima kecamatan (terdampak), memang yang paling parah di Pamengpeuk dan Cisompet, kemudian Singajaya, Banjarwangi dan Cihurip,” kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rumah Rusak 200-400 Unit

Dari ribuan rumah yang terdampak terendam banjir, ratusan di antaranya tercatat mengalami kerusakan cukup parah akibat banjir bandang Garut selatan kali ini.

“Jumlahnya sedang diinventarisir, namun yang rusak jumlahnya antar 200-400 rumah, yang 1.200 itu kemungkinan yang terendam saja,” kata dia.

Khusus wilayah Pameungpeuk, puluhan kepala keluarga (KK) hingga kini masih mengungsi di tempat yang lebih aman. “Kita sedang diupayakan rumahnya kita bersihkan tadi dengan para kepala desa, sehingga tidak ada yang mengungsi,” ujarnya.

Selain kerusakan rumah warga, banjir bandang kali ini ikut merontokan sejumlah infrastruktur dasar seperti jembatan, jalan raya dan lainnya.

“Jembatan yang diresmikan tempo hari (roboh), kemudian jembatan merah putih dan jembatan Panglayang (ikut roboh), ada tiga jembatan satu di pamengpeuk dua di Cibalong,” kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya