Wacana Yana Mulyana Bentuk Kampung Siaga Bencana di Setiap Kecamatan Kota Bandung

Yana Mulyana menyampaikan wacana pembentukan kampung siaga bencana di Kota Bandung.

oleh Dikdik Ripaldi diperbarui 11 Okt 2022, 20:00 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2022, 20:00 WIB
banjir bandung
Sejumlah warga terpaksa menyewa sampan untuk bisa melintasi Jalan Cigebar yang terendam banjir, Kecamatan Bojongsoang, Bandung, Selasa, 19 April 2022. (Liputan6.com/Dikdik Ripaldi)

Liputan6.com, Bandung - Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, menyampaikan wacana pembentukan kampung siaga bencana di seluruh kecamatan yang ada di Kota Bandung. Tujuannya, meningkatkan kewaspadaan dan mitigasi, membangun mental, meningkatkan pemetaan hingga koordinasi.

Tidak cuma pemerintah, katanya, tapi warga juga harus semakin paham penanggulangan terutama pascabencana.

"Diharapkan kalau ada satu bencana di satu wilayah, semua sudah tahu harus bawa apa," katanya usai rapat koordinasi penanggulangan bencana, Senin (10/10/2022)."

"Kalau ada bencana banjir, Dinsos apakah menyiapkan beras, makanan, misalkan PU (Dinas Pekerjaan Umum) melakukan pembersihan sedimentasinya, masing-masing sudah paham apa yang dilakukan," dia menambahkan.

Ia juga mengatakan Pemerintah Kota Bandung telah menyiapkan anggaran bagi penanggulangan bencana tersebut.

"Tentunya kita siapkan anggaran, itu kan tersebar di setiap dinas. Yang pasti pemerintah ini tidak bisa menyelesaikan masalah sendiri, butuh partisipasi masyarakat," kata dia.

Yana mengakui, kerawanan bencana di Kota Bandung cukup tinggi mengingat curah tinggi serta letak geografis yang berada di cekungan, dikelilingi pegunungan serta berada di bawah patahan atau Sesar Lembang. Kota Bandung diakui rawan terjadi banjir, angin puting beliung, longsor, kebakaran, hingga gempa bumi.

"Ini untuk kesiapsiagaan kita semua menghadapi bencana tanggap bencana. Karena BMKG juga sudah mengingatkan kita bahwa beberapa waktu ke depan iklim ini cukup ekstrem," katanya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) mencatat, sebanyak 916 kejadian bencana terjadi di Jabar dalam rentang 10 bulan pada 2022 ini. Lebih dari 200 ribu jiwa terdampak, sementara 39 orang di antaranya meninggal dunia.

Data tersebut dihimpun Liputan6.com berdasarkan laman resmi kebencanaan yang dikelola BPBD Jabar yakni BARATA (barata.jabarprov.go.id) pertanggal 5 Oktober 2022. Khusus untuk wilayah Bandung Raya, sebanyak 119 kejadian bencana tercatat dari Januari hingga Oktober 2022 ini.

Adapun, bencana yang paling sering terjadi adalah angin kencang, banjir dan tanah longsor. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat sudah mengimbau masyarakat terus waspada akan potensi bencana pada puncak musim hujan yang diprediksi terjadi pada November-Desember mendatang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya