Pj Gubernur Sulbar Minta Seluruh Kabupaten Siapkan Peta Bencana

Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Akmal Malik melakukan rapat evaluasi bersama BPBD, PU dan Balai Kementrian PUPR wilayah Sulawesi Barat

oleh Abdul Rajab Umar diperbarui 14 Okt 2022, 20:50 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2022, 20:50 WIB
Pemprov Sulbar
Rapat evaluasi penanganan bencana di Sulbar (Foto: Liputan6.com/Humas Pemprov Sulbar)

Liputan6.com, Mamuju - Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Akmal Malik melakukan rapat evaluasi bersama BPBD, PU dan Balai Kementrian PUPR wilayah Sulawesi Barat. Rapat itu juga diikuti perwakilan enam pemerintah kabupaten yang ada di provinsi ke-33 itu.

Rapat evaluasi itu bertujuan untuk mengantisipasi dampak bencana sekaligus mengevaluasi seluruh proses penanganan bencana di wilayah Sulawesi Barat. Berkaca pada bencana banjir bandang dan tanah longsor yang menimpa Mamuju pada 11 Oktober 2022.

"Kami sudah mendapatkan laporan tentang cakupan daerah terdampak bencana, kita ingin mengetahui sejauh mana langkah dan pencegahan penanganan yang sudah dilakukan," kata Akmal Malik, Jumat (14/10/22).

Akmal menambahkan, banyaknya bencana yang terjadi di wilayah Sulawesi Barat menjadi perhatian serius, diperlukan kesiapsiagaan yang lebih optimal, apalagi di tengah keterbatasan yang dimiliki. Apa lagi kondisi geografis Sulawesi Barat yang rawan bencana alam.

"Sulbar ini supermarket bencana, karena bencana semua ada disini, gempa ada, banjir ada, longsor ada. Sehingga perlu langkah partisipatif terkait penanganan yang dilakukan," ujar Akmal.

Karena itu Akmal memerintahkan seluruh daerah untuk melakukan pemetaan terhadap titik-titik wilayah yang rawan terjadi bencana. Seluruh kabupaten juga diminta untuk melakukan gerakan bersama melakukan penanaman tanaman vetiver.

"Gerakan menanam vetiver itu penting untuk mencegah longsor, itu salah satu upaya untuk antisipasi terjadinya longsor dan banjir yaitu menanam vetiver," tegas Akmal.

"Yang penting juga data dan peta dan membangun kesadaran masyarakat Sulbar tentang pentingnya menjaga kondisi hutan yang ada," tutupnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya