Mitos Baju Biru Saat Mendaki Gunung Suroloyo Pacitan, Bisa Tersesat

Membutuhkan kondisi fisik prima karena akses jalan menuju puncak Suroloyo belum bisa dilalui kendaraan

oleh Panji Prayitno diperbarui 22 Okt 2024, 09:29 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2022, 18:00 WIB
Mitos Baju Biru Saat Mendaki Gunung Suroloyo Pacitan
Tebing terjal pegunungan menoreh, salah satu penanda sulitnya mencapai puncak Suralaya sebelum dibangun anak tangga. (foto: Liputan6.com/edhie prayitno ige)

Liputan6.com, Jakarta - Kabupaten Pacitan dikenal sebagai daerah di Jawa Timur memiliki banyak lokasi objek wisata alam yang sangat menarik untuk di kunjungi terutama kawasan pantai.

Namun bukan hanya objek wisata pantainya saja, Kabupaten Pacitan juga memiliki objek wisata pegunungan. Gunung Suroloyo yang berada di dua kecamatan yakni Tegalombo dan Tulakan. 

Gunung Suroloyo Pacitan diyakini memiliki sejumlah mitos. Untuk mencapai puncak Gunung Suroloyo tidak mudah. 

Membutuhkan kondisi fisik prima karena akses jalan yang belum bisa dilalui kendaraan. Sehingga hanya bisa dicapai dengan jalan kaki.

Semua itu akan terbayarkan setelah mencapai puncak Gunung Suroloyo. Pemandangan indah dan udara yang sejuk akan menjadi imbalan dari perjalanan yang tak mudah itu.

Sesuai mitos yang beredar, bagi pendaki Gunung Suroloyo, disarankan untuk tidak menggunakan pakaian berwarna biru. 

Konon jika mengenakan baju biru, pendaki tidak bisa melihat jalur alias tersesat. Bukan hanya itu, Gunung Suroloyo menyimpan monumen tugu peninggalan pada masa penjajahan Belanda. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Gerilya Soedirman

Di tugu itulah menurut warga sekitar Jendral Sudirman pernah singgah saat gerilya melawan pasukan tentara Belanda.

Untuk mengingatkan pada masa perlawan Jendral Soedirman, pemerintah Kabupaten Pacitan membangun sebuah Musola. 

Konon katanya, di titik itulah merupakan puncak dua alam yang sekaligus sebagai negeri di atas alam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya