Muncul Retakan di Jalur Pendakian Gunung Gede Pangrango Usai Gempa Cianjur

Gempa dangkal Magnitudo 5,6 yang mengguncang wilayah Cianjur juga berdampak ke jalur pendakian Gunung Gede Pangrango

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 25 Nov 2022, 14:50 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2022, 14:50 WIB
Gunung Gede
Berdasarkan hasil monitoring Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP), petugas gabungan menemukan retakan di jalur pendakian Gunung Gede-Pangarango usai gempa Cianjur. (Liputan6.com/ BBTNGGP)

Liputan6.com, Jakarta - Gempa dangkal Magnitudo 5,6 yang mengguncang wilayah Cianjur juga berdampak ke jalur pendakian Gunung Gede Pangrango, tepatnya di trek Cibodas-Gunung Putri. 

Berdasarkan hasil monitoring Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) dan petugas gabungan dari berbagai unsur, Rabu (23/11/2022), menemukan fakta, antara lain kondisi jalur pendakian dari arah Cibodas terdapat satu lokasi longsoran ada dua titik di sekitar Cisalada (terlihat dari Gayonggong), dengan lebar 10 meter dan panjang 100 meter.

Kepata Balai Besar TNGGP Sapto Aji Prabowo, melalui edaran rilis yang diterima Liputan6.com menyebutkan, berdasarkan hasil pengecekan, fasilitas wisata pendakian (bangunan shelter, jembatan, dan toilet) tidak mengalami kerusakan.

Shelter air panas ada tembok terbelah namun diperkirakan sudah ada sebelum terjadi gempa. Ditemukan satu rombongan pendaki, terdiri dari 4 orang, berasal dari daerah Rarahan dan Cianjur Kota, dan langsung diimbau segera turun untuk melapor ke Resat Cibodas.

"Terdapat informasi dari pendaki adanya retakan di puncak gede tepatnya di geger bibir kawah, dibuktikan dengan adanya video," katanya.

Sedangkan aliran air panas, Pancaweuleuh, Talaga Biru maupun sumber mata air di Kandang Badak terpantau normal.

Sementara itu, kondisi jalur pendakian dari arah Gunung Putri, pada jalur pendakian terdapat lokasi retakan tanah di Blok Romusa sepanjang 7 meter dan longsoran di Blok Tanah Merah lebar 8 meter tinggi 3 meter.

"Pada jalur pendakian setelah Blok Tanah Merah sampai Alun-alun Suryakencana tidak ditemukan longsoran," katanya.

Sarana Prasarana yang rusak adalah pintu gerbang pertama di Pos 1 kondisi rubuh. Sementara Kondisi Shelter Emergency dalam kondisi baik.

 

Jalur Pendakian Ditutup Sementara

Kondisi longsoran yang terjadi pada kedua jalur pendakian masih relatif kecil hal ini karena kondisi ekosistem (tegakan pohon) masih sangat bagus.

"Berdasarkan pertimbangan tersebut kami menutup sementara kegiatan pendakian dan wisata air terjun Cibeureum – Cibodas sampai dengan kondisi kondusif tidak terjadi gempa susulan dan longsor," kata Sapto Aji.

BBTNGGP menutup sementara kegiatan pendakian dan wisata Air Terjun Cibeureum – Cibodas melalui Surat Edaran Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango nomor SE. 12/BBTNGGP/Tek.2/11/2022 tertanggal 22 November 2022 tentang Penutupan Sementara Kegiatan Pendakian dan Wisata.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya