7 Cara Ampuh Mengasah Kemampuan Menulis

Menulis merupakan kemampuan yang krusial dalam persaingan di era digital marketing.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 02 Des 2022, 10:00 WIB
Diterbitkan 02 Des 2022, 10:00 WIB
Parafrase
Ilustrasi Menulis Menggunakan Teknik Parafrase Credit: unsplash.com/Corrine

Liputan6.com, Jakarta - Menulis merupakan kemampuan yang krusial dalam persaingan di era digital marketing.

Berbagai jenis digital marketing, khususnya website membutuhkan kemampuan menulis yang kuat untuk menghasilkan artikel blog yang unik dan berbeda.

Bagi kebanyakan blogger, kemampuan menulis adalah sesuatu yang harus ditingkatkan karena persaingan untuk tampil di halaman mesin pencari semakin ketat saja setiap hari.

Kemampuan menulis tidak hanya terbatas pada merangkai kata-kata menjadi sebuah kalimat atau paragraf saja. Kamu juga harus memperhatikan struktur kalimat, konteks dari setiap paragraf, alur cerita, dan aspek lainnya.

 

**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:

1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) 2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)

1. Pencet Mute

Ilustrasi menulis teks
Ilustrasi menulis teks. (Foto oleh Ron Lach : https://www.pexels.com/id-id/foto/meja-hijau-mesin-tik-dalam-ruangan-7969729/)

Pencet tombol mute saat menonton film atau serial. Pilih satu scene yang kamu suka.

Misalnya, di film Titanic. Saat scene Jack Dawson berkorban dengan membiarkan Rose naik ke rakit. Perhatikan baik-baik adegan demi adegan, sambil mereka-reka apa isi pembicaraan mereka.

2. Prompt

Caranya yaitu meneruskan suatu penggalan kalimat. Buka salah satu buku novel di halaman paling random, dan ambil salah satu kalimatnya.

Misalnya begini, "mereka itu kan orang asing? Mengapa kamu pergi sama mereka? Wajah mereka kelihatannya jahat. "Nah loh. Siapa yang orang asing? Mau pergi ke mana? Ada keperluan apa?

3. Menceritakan Kembali Cerita Bergambar

Ada banyak buku cerita anak yang hanya ada gambarnya saja, tanpa narasi. Pilih buku, misalnya Winnie The Pooh dan kawan-kawannya, lalu tulis apa yang kira-kira menjadi percakapan mereka dalam 1000 kata.

Tidak mudah, tapi juga tidak susah karena ternyata mengasyikkan, loh!

4. Merangkum Cerita

Ambil sebuah buku yang tipis saja, sekitar 10-20 halaman, dan coba merangkumnya hanya dalam 200-300 Kata.

Sungguh tantangan yang luar biasa. Coba buktikan kalau kamu bisa melakukannya!

5. Menarasikan Resep

Ilustrasi Menulis
Ilustrasi Menulis (Photo created by rawpixel.com on Freepik)

Biasanya, resep dituliskan dalam bentuk daftar yang singkat. Sekarang, bayangkan jika kamu adalah seorang pembawa acara masak-memasak.

Kamu punya semua bahan yang dibutuhkan di atas meja, berikut dengan segala peralatannya. Alih-alih menyuarakan cara membuatnya seperti yang para host lakukan, sebagai penulis andal, maka kamu harus menuliskannya!

Seperti ini, "Pertama-tama, siapkan satu kilogram telur ayam, lalu cuci bersih semuanya. Setelah itu..." Sampai seterusnya kalian tulis.

6. Menulis Awal dan Akhir

Punya novel kesukaan? Baca kalimat pertama dalam salah satu bab, lalu tuliskan di selembar kertas bagian atas.

Tuliskan juga kalimat terakhir pada paragraf terakhir, di bagian bawah kertasnya. Lalu, isi bagian yang kosong di antara dua kalimat itu, sesuai imajinasimu sendiri. Kamu akan takjub dengan ke mana cerita berkembang nanti.

7. Bermain Copywriting

Coba perhatikan sekeliling ruangan. Barang apa saja yang ada di sekitarmu? Pilih 3 barang yang paling menarik perhatianmu, contohnya sisir, kalender duduk, dan keranjang sampah. Dalam selembar kertas, buatlah tulisan yang menarik untuk mempromosikan masing-masing barang tersebut.

Buatlah tulisan yang kreatif dan persuasif ya, yang sekiranya bisa membuat konsumen ingat dengan produkmu bahkan berminat membelinya. Selamat mencoba!

Penulis: Fathia Uqimul Haq

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya