Warga dan Pedagang Kecil di Gorontalo Kesulitan Cari Elpiji 3 Kilogram

Hal itu membuat mereka harus menyisir ke pangkalan lain di luar wilayah mereka untuk mendapatkan gas Elpiji Melon.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 06 Jan 2023, 08:30 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2023, 08:29 WIB
Rencana Penggantian LPG 3 Kg dengan Kompor Listrik 1.000 Watt
Pekerja melakukan bongkar muat tabung elpiji atau LPG 3 kilogram (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Gorontalo - Sejumlah warga di Kabupaten Bone Bolango (Bonebol), Gorontalo, mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas Elpiji 3 kilogram di sejumlah pangkalan.

Sudah beberapa hari pangkalan yang ada di wilayah mereka hingga kini belum terisi gas Elpiji 3 kilogram. Hal itu membuat mereka harus menyisir ke pangkalan lain di luar wilayah mereka untuk mendapatkan gas Elpiji Melon.

"Kami terpaksa harus mencari gas di pangkalan lain. Jika beruntung dan dikasih pangkalan itu, pasti dapat," kata Ruslin, seorang warga Bonebol kepada Liputan6.com, Selasa (3/1/2023).

Ibu dengn tiga orang anak itu mengaku, jika keberadaan gas elpiji melon ini, tidak seperti dulu. Gas elpiji 3 kilogram dulunya tidak sesulit ini untuk mendapatkannya.

"Dulu ketika gas habis, datang ke pangkalan langsung dapat. Tetapi ini ketika gas habis, kita harus menunggu jadwal pengisian. Ada yang seminggu sekali, ada juga yang seminggu dua kali," ujarnya.

Kelangkaan gas elpiji tersebut juga dirasakan oleh sejumlah pelaku usaha kecil menengah (UKM). Produksi UKM mereka kerap kali terganggu dengan kondisi kekosongan gas elpiji 3 kilogram di pangkalan terdekat.

"Kalau kami pelaku usaha kecil, saat gas habis tidak mungkin harus menunggu pangkalan terisi. bagaimana dengan usaha yang kami jalankan," kata Lian salah satu pelaku UKM di Gorontalo.

"Langkah yang kami lakukan ketika gas habis, terpaksa harus membeli gas elpiji yang nonsubsidi. Karena ketika harus menunggu akan berpengaruh pada omset usaha," ungkapnya.

Pihak Pangkalan

Sementara itu, pihak pangkalan mengatakan jika mereka tidak bisa berbuat apa-apa saat terjadi kelangkaan. Musabab, mereka hanya menunggu dari pihak penyalur.

"Kami juga tergantung penyalur, kalau pangkalan selalu di isi Alhamdulillah," kata salah satu pemilik pangkalan yang namanya tidak mau disebutkan.

Dirinya pun membenarkan, bahwa sejak sebelum tahun baru 2023, pangkalanya belum juga terisi sampai saat ini. Mereka pun tidak tahu pasti kendala apa yang dialami oleh pihak agen penyalur di Gorontalo.

"Sebenarnya jadwal pangkalan saya sebelum tahun baru memang sudah terisi. Tetapi sampai dengan saat ini belum ada dan saya tidak tahu apa alasannya," ia menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya