Update Bencana di Manado: 400 Rumah Terendam Banjir, Ribuan Warga Mengungsi

“Banjir dengan tinggi muka air yang berkisar antara 80-300 sentimeter itu telah berdampak pada 3.013 KK atau 9.382 jiwa dan merenggut satu korban jiwa,” ungkap Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Sabtu (28/1/2023) pagi.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 28 Jan 2023, 10:47 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2023, 10:44 WIB
Proses evakuasi warga terdampak bencana yang terjadi di Kota Manado, Sulut, Jumat (27/1/2023).
Proses evakuasi warga terdampak bencana yang terjadi di Kota Manado, Sulut, Jumat (27/1/2023).

Liputan6.com, Manado - Bencana banjir di Kota Manado yang terjadi pada Jumat (27/1/2023), telah merendam kurang lebih 400 rumah di 34 kelurahan dan 9 kecamatan. Demikian data terbaru yang dikeluarkan pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).  

“Banjir dengan tinggi muka air yang berkisar antara 80-300 sentimeter itu telah berdampak pada 3.013 KK atau 9.382 jiwa dan merenggut satu korban jiwa,” ungkap Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Sabtu (28/1/2023) pagi.

Selain bencana banjir, tanah longsor juga menerjang sejumlah kawasan di ibukota Provinsi Sulut tersebut. Bencana tanah longsor telah berdampak pada 63 KK dan terbagi di beberapa titik di 22 desa/kelurahan dan 7 kecamatan.

“Petaka tersebut juga menelan empat korban jiwa, satu luka berat dan dua lainnya luka ringan. Rumah rusak ada sebanyak 53 unit termasuk 1 tempat ibadah,” ungkap Muhari.

Di samping itu, banjir dan longsor juga memaksa 1.021 jiwa mengungsi di beberapa titik. Adapun pengungsian di Kecamatan Tikala sebanyak 209 jiwa, Kecamatan Paal 2 ada 261 jiwa, Kecamatan Tuminting ada 50 jiwa, Kecamatan Singkil sebanyak 460 jiwa dan Kecamatan Wanang ada 41 jiwa.

Dia mengatakan, sebagai upaya percepatan penanganan darurat bencana banjir dan longsor, Pemerintah Kota Manado telah menetapkan status keadaan darurat dengan nomor 27/KEP/B.06/BPBD/2023 tertanggal 27 Januari 2023.

Dalam surat keputusan yang ditandatangani oleh Wali Kota Manado Andrei Angouw itu telah ditetapkan periode status keadaan darurat sejak tanggal 27 Januari 2023 hingga 2 Februari 2023.

Terkait kondisi Kota Manado yang diterjang bencana alam, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto diagendakan terbang menuju Kota Manado, Sabtu (28/1/2023) pagi.

Kunjungan Kepala BNPB ke Manado dilakukan guna melihat langsung situasi dan kondisi terkini pascabanjir juga longsor, sekaligus untuk memastikan penanganan darurat bencana di sana berjalan dengan baik dan mengutamakan keselamatan masyarakat.

Di Manado, Kepala BNPD dijadwalkan akan melaksanakan rapat koordinasi bersama Pemerintah Provinsi Sulut beserta Forkompimda, guna membahas percepatan penanganan darurat bencana dan antisipasi menghadapi cuaca ekstrem serta potensi bencana yang lainnya.

Simak juga video pilihan berikut: 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya