Liputan6.com, Jakarta - Karier Lionel Messi di Paris Saint Germain (PSG) masih dalam pertimbangan. Pasalnya, La Pulga--julukan Messi--belum memutuskan masa depannya.
Baca Juga
Advertisement
Berbarengan dengan hal itu, pihak klub belum memberikan tawaran kontrak baru bagi Messi untuk melanjutkan jejaknya di musim yang akan datang.
Messi telah dikontrak PSG sejak 2021 silam dengan status bebas transfer. Pemenang 7 kali Ballon d'Or itu baru bisa tampil impressif musim ini.
Sedangkan, pada awal musim ia bergabung dengan Paris, belum bisa menunjukan performa baiknya bersama Kylian Mbappe dan rekan satu tim lainnya.
Selain itu, kapten Timnas Argentina tersebut kerap dikait-kaitkan dengan Mbappe yang sama-sama bersinar di Liga Prancis.
Dilansir dari Sportkedaa, setidaknya ada 5 alasan Lionel Messi mesti angkat kaki dari PSG.
Lantas benarkah Kylian Mbappe menjadi salah satu 'biang kerok' atas salah satu alasan tersebut?
Â
Â
1. Kylian Mbappe jadi acuan PSG sebagai pemain utama
Maksud dari Mbappe menjadi 'biang kerok' atas kemungkinan kepergian Messi ialah, PSG ingin menjadikan striker Prancis itu sebagai acuan di lini depan.
Dengan memberi Kylian Mbappe kontrak paling menguntungkan dalam sejarah olahraga, PSG telah memperjelas bahwa ia adalah pemain bintang masa depan.
Namun, ada perasaan bahwa ini belum sepenuhnya tercermin di lapangan. Seperti yang terjadi, serangan PSG terutama dilakukan melalui Messi.
Mbappe terpaksa harus puas menjadi pencetak gol yang produktif, padahal masih banyak yang bisa dia tawarkan dari sekedar gol.
Ketika Messi kesulitan musim lalu dan tidak bermain sesentral seperti musim ini, Mbappe adalah kreator utama PSG.
Ia mencetak 39 gol dan memberikan 26 assist dalam 46 penampilan di semua kompetisi untuk PSG pada musim 2021-22.
Meski telah mencetak 25 gol sejauh musim ini, jumlah assistnya menurun drastis. Pemain Prancis itu hanya memberikan enam assist dalam 26 penampilan sejauh musim ini.
Â
Advertisement
2. PSG perlu merubah skema permainan
Sepak bola berkembang, pemainan ini sedang mengalami perubahan besar-besaran pada level taktis.
Akibatnya, peran berbagai posisi sedang dimodifikasi. Dengan semakin banyak tim yang mengadopsi pendekatan ekspansif, pemain dinamis telah menjadi kebutuhan saat ini.
Salah satu indikator kunci dari hal ini adalah perubahan profil penyerang tengah akhir-akhir ini.
Jika Messi hengkang, Mbappe bisa mengulang perannya sebagai pemain utama di PSG.
Ia akan menjadi bintang PSG yang tak terkalahkan dan bisa memainkan peran yang lebih memuaskan untuk klubnya.
Munculnya bek tengah yang kuat, cepat, dan atletis telah berperan dalam evolusi semacam ini.
Messi bukanlah pesepak bola yang melakukan banyak tekanan di lapangan. Ia bukanlah seseorang yang secara fisik bisa mendominasi lawan.
Pemain berusia 35 tahun itu juga kehilangan kecepatan. Meskipun dia bisa menjadi solusi untuk masalah mereka saat ini, PSG akan memiliki banyak hal yang harus dilakukan setelah level Messi turun melampaui penebusan dalam waktu dekat.
3. Messi tak selincah dulu, rekan satu tim harus memahaminya
Sebagaimana saat PSG meraih kemenangan atas Toulsuse pada Sabtu (4/2/2023) silam, Christopher Galter memuji peran Messi di atas lapangan.
Namun, Galter menekankan akan pentingnya rekan satu tim untuk melindungi Messi, mengingat usianya yang sudah tidak muda lagi.
“Lionel Messi adalah pemain yang sangat penting, seperti golnya dan situasi yang dia ciptakan. Saya meminta tim bermain untuk Leo dan bekerja untuknya. Dia harus dibebaskan dari tugas-tugas tertentu,"kata Galter.
"Rekan-rekannya harus melipatgandakan upaya mereka untuk pulih dan menciptakan gerakan sehingga dia menyaring operan, yang sangat langka di sepak bola saat ini, di ruang yang begitu kecil." pungkasnya.
Mungkin juara bertahan Ligue 1 itu dapat berfungsi lebih baik sebagai satu kesatuan jika mereka mengadopsi sistem di mana tidak ada pemain yang harus bekerja terlalu keras.
Tidak jarang melihat Messi berjalan-jalan di lini serang meski PSG kehilangan penguasaan bola.
Advertisement
4. PSG harus memulai membangun masa depan
Kehadiran trio MNM di lini sering PSG tampak sempurna, sehingga banyak penggemar yang menyimpulkan PSG pasti menang.
Namun, hal tersebut tidak akan berjalan lama bagi PSG untuk menjadikan ketiganya sebagai trio terbaik.
Artinya PSG masih harus membangun masa depan tim agar kesetabilan pemain tetap terjaga dalam jangka panjang.
Messi akan berusia 36 tahun musim panas ini. Neymar berusia 31 tahun. Saatnya membangun masa depan dan mendatangkan pemain muda yang dapat membantu klub meraih kesuksesan di tahun-tahun mendatang.
Semakin banyak PSG menunda proses ini, semakin sulit untuk mendapatkannya. PSG dapat menggunakan uang yang mereka rencanakan untuk dilemparkan ke Messi untuk mengikat pemain muda dengan plafon tinggi.
Mereka dapat mengalokasikan kembali dana ini untuk tujuan ini dan memperkuat banyak posisi selama beberapa jendela transfer berikutnya. Dengan begitu, cegukan akan minimal dan transisi akan lancar.
5. Perpanjangan kontrak Lionel Messi akan menghabiskan banyak uang
Memperpanjang kontrak Messi akan mempersulit PSG untuk mematuhi aturan FIFA terkait peraturan fairplay.
Alasan kuat ini akan menjadi pertimbangan penting bagi PSG untuk melepaskan sang mega bintang asal Argentina ini.
Namun, bukan berarti PSG akan mudah untuk melepas pemain bintang sekelas Messi. Mungkin hal tersebut akan membuat pihak klub kebingungan dalam mengambil keputusan.
Advertisement