5 Alasan Lionel Messi Mesti Angkat Kaki dari PSG, Kylian Mbappe Jadi 'Biang Kerok'?

Karier Lionel Messi di Paris Saint Germain (PSG) masih dalam pertimbangan. Pasalnya, La Pulga--julukan Messi--belum memutuskan masa depannya.

oleh Udin AS diperbarui 09 Feb 2023, 20:02 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2023, 20:02 WIB
Foto: Trio MNM Cetak Gol, PSG Pesta Gol ke Gawang Maccabi Haifa dan Lolos ke 16 Besar Liga Champions 2022 / 2023
Paris Saint-Germain (PSG) memastikan lolos ke babak 16 Besar Liga Champions 2022/2023 usai menang telak 7-2 atas tamunya Maccabi Haifa pada matchday ke-5 Grup H di Parc des Princes stadium, Rabu (26/10/2022) dini hari WIB. Lima dari tujuh gol PSG disumbang oleh tiga pemain andalan mereka, Kylian Mbappe, Neymar dan Lionel Messi yang akrab dengan sebutan Trio MNM. (AP/Christophe Ena)

Liputan6.com, Jakarta - Karier Lionel Messi di Paris Saint Germain (PSG) masih dalam pertimbangan. Pasalnya, La Pulga--julukan Messi--belum memutuskan masa depannya.

Berbarengan dengan hal itu, pihak klub belum memberikan tawaran kontrak baru bagi Messi untuk melanjutkan jejaknya di musim yang akan datang.

Messi telah dikontrak PSG sejak 2021 silam dengan status bebas transfer. Pemenang 7 kali Ballon d'Or itu baru bisa tampil impressif musim ini.

Sedangkan, pada awal musim ia bergabung dengan Paris, belum bisa menunjukan performa baiknya bersama Kylian Mbappe dan rekan satu tim lainnya.

Selain itu, kapten Timnas Argentina tersebut kerap dikait-kaitkan dengan Mbappe yang sama-sama bersinar di Liga Prancis.

Dilansir dari Sportkedaa, setidaknya ada 5 alasan Lionel Messi mesti angkat kaki dari PSG.

Lantas benarkah Kylian Mbappe menjadi salah satu 'biang kerok' atas salah satu alasan tersebut?

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. Kylian Mbappe jadi acuan PSG sebagai pemain utama

Foto: Termasuk Kylian Mbappe, 5 Pemain U-27 Terbaik musim 2021/2022 hingga Saat Ini
Kylian Mbappe merupakan wonderkid Timnas Prancis kala menjuarai Piala Dunia 2018 di umurnya yang masih menginjak 22 tahun. Saat ini, dirinya telah menjadi pemain termahal kedua setelah rekan setimnya, Neymar. Penampilan gemilangnya di PSG juga tak terusik dengan kedatangan Messi. (AFP/Loic Venance)

Maksud dari Mbappe menjadi 'biang kerok' atas kemungkinan kepergian Messi ialah, PSG ingin menjadikan striker Prancis itu sebagai acuan di lini depan.

Dengan memberi Kylian Mbappe kontrak paling menguntungkan dalam sejarah olahraga, PSG telah memperjelas bahwa ia adalah pemain bintang masa depan.

Namun, ada perasaan bahwa ini belum sepenuhnya tercermin di lapangan. Seperti yang terjadi, serangan PSG terutama dilakukan melalui Messi.

Mbappe terpaksa harus puas menjadi pencetak gol yang produktif, padahal masih banyak yang bisa dia tawarkan dari sekedar gol.

Ketika Messi kesulitan musim lalu dan tidak bermain sesentral seperti musim ini, Mbappe adalah kreator utama PSG.

Ia mencetak 39 gol dan memberikan 26 assist dalam 46 penampilan di semua kompetisi untuk PSG pada musim 2021-22.

Meski telah mencetak 25 gol sejauh musim ini, jumlah assistnya menurun drastis. Pemain Prancis itu hanya memberikan enam assist dalam 26 penampilan sejauh musim ini.

 


2. PSG perlu merubah skema permainan

Foto: Lionel Messi Hanya jadi Penonton, PSG Hajar Strasbourg di Liga Prancis
Kemenangan ini mengantarkan PSG ke puncak klasemen sementara Liga Prancis. Skuad asuhan Mauricio Pochettino mengemas enam poin dari dua laga. (Foto/AP/Francois Mori)

Sepak bola berkembang, pemainan ini sedang mengalami perubahan besar-besaran pada level taktis.

Akibatnya, peran berbagai posisi sedang dimodifikasi. Dengan semakin banyak tim yang mengadopsi pendekatan ekspansif, pemain dinamis telah menjadi kebutuhan saat ini.

Salah satu indikator kunci dari hal ini adalah perubahan profil penyerang tengah akhir-akhir ini.

Jika Messi hengkang, Mbappe bisa mengulang perannya sebagai pemain utama di PSG.

Ia akan menjadi bintang PSG yang tak terkalahkan dan bisa memainkan peran yang lebih memuaskan untuk klubnya.

Munculnya bek tengah yang kuat, cepat, dan atletis telah berperan dalam evolusi semacam ini.

Messi bukanlah pesepak bola yang melakukan banyak tekanan di lapangan. Ia bukanlah seseorang yang secara fisik bisa mendominasi lawan.

Pemain berusia 35 tahun itu juga kehilangan kecepatan. Meskipun dia bisa menjadi solusi untuk masalah mereka saat ini, PSG akan memiliki banyak hal yang harus dilakukan setelah level Messi turun melampaui penebusan dalam waktu dekat.


3. Messi tak selincah dulu, rekan satu tim harus memahaminya

Foto: Termasuk Neymar, 5 Pemain Termuda yang Pernah Masuk Nominasi Ballon d'Or
Lionel Messi pernah masuk nominasi penghargaan Ballon d'Or tahun 2006 ketika dirinya berumur 19 tahun 157 hari. Messi mampu tampil apik dan membantu Barcelona meraih gelar La Liga dan Liga Champions pada musim 2005/2006. Ia berhasil menempati urutan ke-12 saat itu. (Foto: AFP/Lluis Gene)

Sebagaimana saat PSG meraih kemenangan atas Toulsuse pada Sabtu (4/2/2023) silam, Christopher Galter memuji peran Messi di atas lapangan.

Namun, Galter menekankan akan pentingnya rekan satu tim untuk melindungi Messi, mengingat usianya yang sudah tidak muda lagi.

“Lionel Messi adalah pemain yang sangat penting, seperti golnya dan situasi yang dia ciptakan. Saya meminta tim bermain untuk Leo dan bekerja untuknya. Dia harus dibebaskan dari tugas-tugas tertentu,"kata Galter.

"Rekan-rekannya harus melipatgandakan upaya mereka untuk pulih dan menciptakan gerakan sehingga dia menyaring operan, yang sangat langka di sepak bola saat ini, di ruang yang begitu kecil." pungkasnya.

Mungkin juara bertahan Ligue 1 itu dapat berfungsi lebih baik sebagai satu kesatuan jika mereka mengadopsi sistem di mana tidak ada pemain yang harus bekerja terlalu keras.

Tidak jarang melihat Messi berjalan-jalan di lini serang meski PSG kehilangan penguasaan bola.


4. PSG harus memulai membangun masa depan

Hasil Marseille vs PSG di Coupe de France
Bek Paris Saint-Germain (PSG) Achraf Hakimi berebut bola dengan bek Olympique Marseille Eric Bailly pada babak 16 besar Coupe de France atau Piala Prancis 2022-23 di Stade Velodrome, Kamis (9/2/2023) dini hari WIB. Kemenangan Marseille sendiri dicetak oleh Alexis Sanchez (31’ (P)) dan Ruslan Malinovskyi (57’). (AP Photo/Laurent Cipriani)

Kehadiran trio MNM di lini sering PSG tampak sempurna, sehingga banyak penggemar yang menyimpulkan PSG pasti menang.

Namun, hal tersebut tidak akan berjalan lama bagi PSG untuk menjadikan ketiganya sebagai trio terbaik.

Artinya PSG masih harus membangun masa depan tim agar kesetabilan pemain tetap terjaga dalam jangka panjang.

Messi akan berusia 36 tahun musim panas ini. Neymar berusia 31 tahun. Saatnya membangun masa depan dan mendatangkan pemain muda yang dapat membantu klub meraih kesuksesan di tahun-tahun mendatang.

Semakin banyak PSG menunda proses ini, semakin sulit untuk mendapatkannya. PSG dapat menggunakan uang yang mereka rencanakan untuk dilemparkan ke Messi untuk mengikat pemain muda dengan plafon tinggi.

Mereka dapat mengalokasikan kembali dana ini untuk tujuan ini dan memperkuat banyak posisi selama beberapa jendela transfer berikutnya. Dengan begitu, cegukan akan minimal dan transisi akan lancar.


5. Perpanjangan kontrak Lionel Messi akan menghabiskan banyak uang

(Foto: Dokumen Poltak Hotradero)
Mata uang euro

Memperpanjang kontrak Messi akan mempersulit PSG untuk mematuhi aturan FIFA terkait peraturan fairplay.

Alasan kuat ini akan menjadi pertimbangan penting bagi PSG untuk melepaskan sang mega bintang asal Argentina ini.

Namun, bukan berarti PSG akan mudah untuk melepas pemain bintang sekelas Messi. Mungkin hal tersebut akan membuat pihak klub kebingungan dalam mengambil keputusan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya