Aksi Mogok Kerja di 7 Bandara Jerman, 2.340 Penerbangan Dibatalkan

Aksi mogok kerja karyawan sektor publik serta staf darat dan pusat kendali perebangan di tujuh bandra Jerman menyebabkan lalu lintas udara terhenti total sejak Jumat (17/2/2023).

oleh Udin AS diperbarui 19 Feb 2023, 10:00 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2023, 10:00 WIB
Ilustrasi Lufthansa
Ilustrasi Lufthansa. (dok. Unsplash.com/dannis)

Liputan6.com, Jakarta - Aksi mogok kerja karyawan sektor publik serta staf darat dan pusat kendali perebangan di tujuh bandra Jerman menyebabkan lalu lintas udara terhenti total sejak Jumat (17/2/2023).

Menurut Asosiasi Bandara Jerman (ADV), sekitar 2.340 penerbangan dibatalkan di tujuah bandara tersebut.

Akibatnya terdapat hampir 200.000 penumpang yang kecewa lantaran harus membatalkan penerbangan mereka.

Hal tersebut lantas membuat ADV bergegas untuk mencari cara di meja hijau untuk mencari solusi atas masalah tersebut.

Kini maskapai ternama di Jerman, Lufthansa terpaksa membatalkan lebih dari 1.300 penerbangan. Terbukti tidak adanya satu pun keberangkatan dari Frankfurt dan Munich sejak Jumat kemarin.

Wakil ketua serikat pekerja Verdi, Christine Behle mengungkapkan kendala perihal masalah penerbangan ini.

"Masalah ada kekurangan tenaga kerja yang membahayakan di antara pekerja penangan darat. Para pelancong jelas merasakannya pada musim panas lalu," ujarnya, dilansir dari Antara News.

Menurutnya, mesti ada kenaikan upah untuk menyelesaikan permasalahan aksi mogok tersebut.

"Untuk mengubah situasi ini, mereka harus diberi kenaikan upah yang menarik," katanya.

Kekurangan staf yang disebabkan oleh pemutusan hubungan kerja selama pandemi dan berbagai aksi mogok mempengaruhi seluruh industri penerbangan Eropa pada musim panas lalu.

Sehingga hal tersebut menyebabkan kekacauan perjalanan internasional dengan ribuan pembatalan pernerbangan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya