Kanker Serviks, Penyebab Kematian Tertinggi Ketiga Wanita Indonesia Bisa Dicegah

Kanker serviks menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi pada wanita di dunia. Sementara di Indonesia kanker serviks menjadi urutan ketiga.

oleh Yanuar H diperbarui 20 Feb 2023, 12:00 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2023, 12:00 WIB
Ketahui Waktu yang Tepat untuk Vaksin HPV demi Cegah Kanker Serviks
Cegah Kanker Serviks, Vaksinasi HPV Perlu Diberikan pada Anak Sejak Dini. (pexels/tarawinstead).

Liputan6.com, Yogyakarta - Dokter spesialis kulit dan kelamin dari Departemen Dermatologi dan Venereologi FKKMK UGM, Satiti Retno Pudjiati menjelaskan data GLOBOCAN kanker serviks adalah penyebab kematian tertinggi ketiga pada wanita Indonesia setelah kanker payudara dan kanker paru. Menurutnya mencegah kanker serviks atau leher rahim dapat dicegah sejak dini, salah satunya dengan melakukan vaksin Human Papillomavirus Vaccine (HPV).

"Vaksinasi HPV bisa mencegah kanker serviks dan dianjurkan sedini mungkin. Vaksin ini bisa diberikan mulai umur 9-49 tahun," katanya dalam Talkshow Kesehatan berjudul Kesehatan Organ Kewanitaan yang diselenggarakan klinik Gadjah Mada Medical Center (GMC), di ruang aula GMC Sabtu 11 Februari 2023.

Satiti mengatakan pemberian vaksin HPV sejak dini mulai usia 9 tahun akan lebih efektif karena sebagian besar belum aktif secara seksual. Saat ini tiga jenis vaksin HPV yang telah mendapat izin U.S. Food and Drug Administration (FDA).

Pertama vaksin HPV Cervarix yang melindungi dari HPV tipe 16 dan 18. Kedua, vaksin HPV Gardasil yang memberikan perlindungan terhadap HPV tipe 6, 11, 16, dan 18, dan ketiga, vaksin HPV 9-valent (Gardasil 9) yang bisa melindungi dari HPV tipe 6, 11, 16, 18, 31, 33, 45, 52, dan 58.

"Sebenarnya ada 200 tipe virus HPV namun dari data epidemiologi yang banyak menginfeksi adalah 9 tipe tadi. Sementara tipe lainnya tidak lebih berbahaya," ujarnya. 

Satiti menjelaskan sejumlah faktor risiko terjadinya kanker serviks diantaranya melakukan aktivitas seksual di usia muda, dengan multi partner, partner berisiko tinggi, dan partner memiliki penyakit infeksi menular seksual.

"Kanker serviks terjadi 90% karena virus HPV melalui kontak kulit yang mengandung virus HPV," ucapnya.

Satiti menyampaikan bagi yang telah aktif seksual berisiko terkena kanker serviks. Oleh sebab itu, upaya deteksi dini penting dilakukan melalui tes IVA dan pap smear secara rutin, selain hidup sehat, vaksin HPV, menjaga kebersihan genital, serta tidak berganti-ganti pasangan seksual.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya