Liputan6.com, Yogyakarta - Bahasa Jawa merupakan bahasa yang cukup populer di sejumlah daerah di Indonesia. Meski demikian, beberapa daerah yang menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari juga memiliki perbedaan satu sama lain.
Salah satu daerah yang menggunakan bahasa Jawa adalah Yogyakarta. Dari segi kosakata, bahasa Jawa yang digunakan oleh masyarakat Yogyakarta dengan daerah lain sebenarnya tidak memiliki banyak perbedaan yang mencolok.
Dalam bahasa Jawa, terdapat tingkatan atau yang biasanya disebut dengan unggah-ungguh. Berikut empat tingkatan dalam bahasa Jawa beserta fungsinya:
Advertisement
Baca Juga
1. Ngoko Lugu
Ngoko lugu merupakan tingkatan pertama dan paling dasar dalam bahasa Jawa. Bahasa ini hanya diterapkan untuk komunikasi dengan orang yang lebih muda atau orang yang kedudukannya setara, misalnya antara orangtua dengan anak, majikan dengan ART-nya, atau sesama teman yang sudah dekat dan akrab.
Dalam kehidupan masyarakat di Yogyakarta dan sekitarnya, bahasa juga turut menentukan sopan atau tidaknya seseorang. Jika seseorang yang secara usia atau kedudukan lebih rendah berbicara dengan orangtua menggunakan bahasa ngoko lugu, maka ia akan dianggap kurang sopan.
2. Ngoko Alus
Tingkatan kedua ada ngoko alus. Ngoko alus setingkat lebih tinggi dari ngoko lugu.
Bahasa ini digunakan untuk berkomunikasi dengan orang yang sudah akrab, tetapi masih menjunjung tinggi kesopanan dan rasa saling menghormati, misalnya komunikasi antara sesama rekan kerja di kantor.Â
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Krama Lugu
3. Krama Lugu
Setingkat lebih tinggi dari ngoko alus ada krama lugu. Krama lugu merupakan tingkatan paling dasar dari bahasa Krama. Krama lugu digunakan untuk berkomunikasi dengan orang yang secara usia lebih tua atau memiliki kedudukan yang lebih tinggi. Selain itu, juga digunakan untuk berkomunikasi dengan sesama teman yang belum saling dekat dan akrab.
4. Krama Inggil
Krama inggil merupakan tingkatan tertinggi dalam bahasa Jawa. Tak jauh berbeda dari krama lugu, bahasa ini digunakan untuk komunikasi dengan orang yang lebih tinggi, baik secara usia maupun kedudukannya.
Krama inggil digunakan untuk menghormati seseorang dengan cara memuliakan orang tersebut. Arti dari kata 'inggil' adalah tinggi atau mulia.
Selain itu, bahasa ini juga digunakan untuk berkomunikasi dengan orang yang tidak saling kenal. Perbedaan antara krama lugu dengan krama inggil terletak pada tingkatan dan beberapa kosakatanya saja.Â
Â
Penulis: Resla Aknaita Chak
Advertisement