Presiden Jokowi Resmi Buka Muktamar XVIII Muhammadiyah di Balikpapan

Muktamar XVIII Pemuda Muhammadiyah resmi dibuka pada Rabu (22/2/2023) siang di gedung Sport and Convention (BSSC) Dome Balikpapan.

oleh Apriyanto diperbarui 22 Feb 2023, 17:38 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2023, 17:34 WIB
Pembukaan Muktamar Muhammadiyah
Presiden Jokowi beserta Megawati dan lainnya menabuh gendang tanda dibukanya secara resmi kegiatan Muktamar XVIII Muhammadiyah di Balikpapan. (Apriyanto/Liputan6.com)

Liputan6.com, Balikpapan - Muktamar XVIII Pemuda Muhammadiyah resmi dibuka pada Rabu (22/2/2023) siang di gedung Sport and Convention (BSSC) Dome Balikpapan. Pembukaan ini ditandai dengan tabuhan gendang yang dilakukan oleh Presiden RI Joko Widodo bersama Presiden ke-5 RI Megawati Soekarno Putri, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Gubernur Kaltim Isran Noor.

Di acara pembukaan Muktamar Muhammadiyah ini turut dihadiri Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi Indonesia, Menteri Sosial Tri Risma serta Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto.

Dalam sambutannya, Jokowi meminta kepada Pemuda Muhammadiyah untuk dapat menjaga arah gerak organisasi dengan mengutamakan ke arah perubahan.

"Saya betul-betul menaruh harapan besar pada Muktamar Pemuda Muhammadiyah ini untuk menghasilkan agenda besar dan langkah besar mengapa pertama karena Muhammadiyah adalah nama besar organisasi pelopor pembaharuan Islam di Indonesia," ungkap Jokowi.

Dia juga menyinggung peran pemuda, di mana ke depan Indonesia akan mendapatkan bonus demografi sehingga diperlukan pengelolaan sumber daya manusia yang baik.

"Kedua jumlah pemuda sangat besar struktur demografi Indonesia sekarang didominasi generasi muda tahun 2023 jumlah penduduk kita sudah 280 juta jiwa. Pemudanya untuk usia 15 tahun sampai 30 tahun sudah diangka 66,3 juta jiwa oleh sebab itu ke depan yang namanya pemuda sangat penting sekali bagi negara kita karena bonus demografi,” terangnya.

Tapi Jokowi tidak menginginkan bonus demografi itu malah menjadi beban negara. "Jangan sampai menjadi beban tetapi mestinya menjadi modal untuk melompat maju menjadi negara yang adil, makmur dan berkemajuan Indonesia Maju," jelasnya.

Menurutnya, bonus demografi ini seiring dengan peningkatan SDM yang menjadi modal besar dalam pembangunan negara. "Kalau bonus demografi tidak digarap dengan baik ini akan menjadi beban kita semua oleh sebab itu pembangunan SDM menjadi sangat penting," tegasnya.

Tema Muktamar XVIII Pemuda Muhammadiyah

Muktamar Muhammadiyah
Sebanyak 1.200 peserta dari berbagai daerah menghadiri Muktamar XVIII Muhammadiyah yang digelar di BSCC Dome Balikpapan. (Apriyanto/Liputan6.com)

Di tempat yang sama, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir meminta Pemuda Muhammadiyah memiliki kemandirian dalam menjalankan roda organisasi.

"Pemuda itu mempunyai kemandirian serta memiliki sifat cerdas, ambil seluruh pemikiran termasuk yang berbeda dengan pandangan gunakan itu untuk mencari kebaikan," pintanya.

Tema Muktamar XVIII Pemuda Muhammadiyah kali ini adalah Pemuda Negarawan Harmoni memajukan Indonesia. Menurut Ketua Umum Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto tema itu memiliki semangat Indonesia sebagai rumah besar keberagaman toleransi.

"Sebagai titik pijakan tema ini Pemuda Negarawan Harmoni memajukan Indonesia. Dari tema itu ada tiga pilar yang diambil yakni pertama kemanusiaan pada Pemuda Muhammadiyah bersama melakukan aksi sosial saat pandemi Covid-19, melalui Kokam terus melakukan gerakan Pemuda Muhammadiyah," paparnya.

Dia juga menempatkan Pemuda Muhammadiyah dalam cara pandang toleransi tanpa melihat suku, ras, dan agama bukan dengan cacian dan makian.

"Menempatkan persatuan, Pemuda Muhammadiyah mengedepankan moderasi baik dalam beragama maupun sikap dalam melangkah, ketiga Pemuda Muhammadiyah bukan hanya dalam konteks kaderisasi oleh sebab itu kemandirian dilakukan oleh para kader dengan mengembangkan diri melalui akses jejaring," dia memungkasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya