Kain Karawo Khas Gorontalo Jadi Bintang di Pembukaan Indonesia Fashion Week 2023

Karawo berasal dari kata mokarawo yang artinya adalah menyulam dengan tangan. Dahulu kain khas Gorontalo tidak banyak dijadikan busana.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 24 Feb 2023, 09:00 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2023, 09:00 WIB
Indonesia Fashion Week
Salah seorang model menampilkan kain sulaman karawo karya Agus Lahinta pada pembukaan Indonesia Fashion Week 2023 di JCC, Rabu (22/2/2023). IFW membuat karawo semakin modern dan layak menjadi busana kebanggaan warga Indonesia. (FOTO: Isam – Diskominfotik).

 

Liputan6.com, Gorontalo - Eksotika dan keindahan kain karawo khas Gorontalo makin dikenal banyak orang. Karawo berasal dari kata mokarawo yang artinya menyulam dengan tangan. Dahulu kain khas Gorontalo ini tidak banyak dijadikan busana. Ibu-ibu yang mengisi waktu luang, biasanya menyulam kain karawo untuk dijadikan sapu tangan, serbet, dan taplak meja. Kini kain karawo sudah diaplikasikan ke dalam dunia fesyen.

Upaya mempopulerkan karawo sudah dirintis belasan tahun lalu. Mulai dari mewajibkan sebagai seragam anak sekolah di Gorontalo, mewajibkan seragam ASN sekali dalam seminggu, menetapkan tanggal 23 Januari sebagai hari karawo, hingga menggelar festival karawo setiap tahunnya.

Momentum transformasi karawo benar benar terwujud saat Indonesia Fashion Week 2023. Panggung itu dimanfaatkan Pemprov Gorontalo dan Dekranasda sebaik-baiknya. Karawo seolah membuka mata warga ibu kota, ada pakaian tradisional lain di Indonesia yang layak populer selain batik.

Kain Karawo tampil sebagai bintang pada pembukaan Indonesia Fashion Week (IFW) 2023 yang berlangsung di Jakarta Convention Center, Rabu (22/2/23).

Koleksi busana karawo karya Agus Lahinta menjadi yang pertama unjuk gigi di hadapan undangan dan pencinta fesyen. Disusul busana karawo karya Dana Duriyatna.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno didaulat memberi sambutan dan membuka IFW 2023. Sandi berusaha mempersingkat sambutan pembuka karena tidak sabar menanti pertunjukan kain Karawo.

“Saya akan sangat singkat karena kita sudah tidak sabar melihat Karawo. Karena saya dan mbak Nur, istri saya sangat menggemari karena merupakan (produk) andalan dari Provinsi Gorontalo,” kata Sandiaga dalam sambutannya.

Lebih lanjut katanya, ajang IFW dinilai mampu bertahan lebih dari 10 tahun karena membangun sumber daya manusia dan ekosistem yang kuat. Sebuah kegiatan yang semakin menumbuhkan ekonomi kreatif di daerah daerah.

“Citayem Fashion Week menjamur di mana mana di seluruh wilayah Indonesia. Saya sudah mengingatkan mereka untuk meningkatkan SDM karena kalau tidak ini akan menjadi fenomena sesaat dan terbukti,” imbuhnya.

 

 

Momentum Mewariskan Karawo

Sementara itu, penjabat Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer menilai IFW 2023 menjadi momentum mewariskan Karawo untuk Indonesia. Karawo diharapkan semakin dikenal dan digemari warga.

“Karawo saat ini bukan lagi milik warga Gorontalo. Melalui IFW 2023 ini karawo sudah menjadi milik nasional bahkan kita bawa di level dunia,” tutur Hamka.

Semakin populernya Karawo di kancah nasional dan internasional, diharapkan membuat ekonomi kreatif di daerah semakin bergeliat. Pada akhirnya pengrajin lokal akan semakin sejahtera.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya