Liputan6.com, Jakarta - Tinggal di sebuah rumah dengan arsitektur tempo dulu memiliki kesan tersendiri bagi penghuninya. Selain repot melakukan perawatan, penghuni juga kerap dihantui rasa takut.
Seperti yang dialami oleh keluarga kecil sebut saja Samara. Mereka banyak mendapat pengalaman mistis saat menghuni rumah peninggalan Belanda di wilayah selatan Jawa Barat.
Baca Juga
Sebelumnya keluarga tersebut berasal dari kota metropolitan yang ada di Jawa Barat. Kemudian memutuskan pindah karena kepala keluarga mereka terpaksa dirumahkan karena perusahaan tempatnya bekerja dinyatakan pailit.
Advertisement
Melihat keterbasan finansial serta keterbasan lainnya, akhirnya keluarga tersebut terpaksa membeli rumah tua dengan desain zaman Belanda. Rumah tersebut memiliki banyak pintu di masing-masing ruangan.
Jika ingin berpindah ruangan lain, maka harus membuka masing pintu yang berbahan dasar kayu jati tua. Sebelum menghuni rumah, keluarga Samara mengundang tetangga untuk menggelar syukuran sekaligus memperkenalkan diri ke warga setempat.
Singkat cerita setelah enam bulan mereka menempati rumah itu, aura-aura mistis pun dirasakan. Mulai dari barang dapur yang tiba-tiba jatuh, hingga gangguan mistis lain yang membuat bulu kuduk berdiri.
Suatu malam salah satu anggota keluarga itu harus begadang karena harus merampungkan pekerjaan rumah atau tugas dari sekolahnya. Saat melihat jarum jam tepat berada di pukul 00.30 WIB, suasana menjadi semakin hening ditemani tamaramnya cahaya 5 watt di dalam kamarnya.
**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:
1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)
Saksikan video pilihan berikut ini:
Tangisan Perempuan
Suara langkah kaki sempat terdengar tepat disamping kamarnya yang diketahui adalah halaman samping rumahnya. Dia sempat menghentikan aktivitasnya untuk mendengarkan seksama sumber suara tersebut.
Untuk menutupi rasa takutnya, dia mempersepsikan dalam pikirannya jika suara tersebut merupakan suara yang ditimbulkan oleh tikus yang memang sering ada di sekitar rumahnya.
Akan tetapi lama kelamaan suara itu semakin jelas terdengar. Hingga akhirnya dia memberanikan diri untuk mengintip ke arah samping kamarnya.
Setelah berhasil melihat dari celah-celah jendela dia tidak melihat bayangan atau pergerakan apa pun dari luar kamar.
Karena tidak melihat apa pun yang mencurigakan, akhirnya dia melanjutkan kembali mengerjakan tugas. Tidak berselang lama, suara tangisan pun terdengar jelas dari arah samping kamarnya.
Mendengar suara itu, sontak secara spontan dirinya mulai merasa takut dan bersiap untuk pergi. Namun, rasa takut membuat badan berubah kaku, seolah tidak dapat menggerakan tubuhnya.
Semakin lama semakin kencang suara tangisan perempuan seolah mencoba mendekatinya. Sontak dia pun langsung memilih lompat dan membaringkan diri di kasur sembari menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut tidurnya.
Kejadian semacam itu pun terung berulang hingga akhirnya keluarga itu memutuskan untuk menyelenggarakan doa bersama di rumah tersebut dan akhirnya baru mengetahui secara utuh fenomena itu.
Menurut kisah yang beredar di masyarakat sekitar, sebelumnya rumah itu dihuni oleh seorang perawan bersama ibunya yang usianya sudah mulai renta.
Karena sudah tidak mampu lagi membiayai hidup. Mereka putus asa hingga akhirnya seorang perawan itu memilih untuk mengakhiri hidupnya di salah satu kamar dari rumah itu.
Dan baru diketahui jika lokasi kisah pilu seorang perawan itu, tepat berada di kamar urutan ketiga yang ditempati oleh salah seorang anak dari keluarga Samara. Hingga saat ini dikabarkan masih saja terus mengganggu.
Advertisement