Liputan6.com, Bali - Hari Raya Nyepi tahun ini akan diperingati pada 22 Maret 2023. Momen ini menjadi salah satu hari besar yang dinanti-nantikan masyarakat Hindu di Bali.
Berbeda dari perayaan lainnya yang digelar semarak, Hari Raya Nyepi justru menyajikan sisi lain dari pulau dewata. Saat Nyepi dilakukan, Bali yang biasanya meriah jadi mendadak diam, tenang.
Mulai dari tak ada warga yang beraktivitas hingga padamnya layanan seluler. Dikutip bulelengkab.go.id, berikut hal menarik yang hanya dapat ditemukan saat Hari Raya Nyepi di Bali.
Advertisement
1. Hanya Ada di Indonesia
Baca Juga
Hari Raya Nyepi merupakan salah hari besar keagamaan Hindu Bali yang berasal dari India. Perayaan Nyepi ternyata hanya dilakukan di Indonesia saja untuk merayakan Tahun Baru Saka.
Melalui Nyepi, masyarakat Hindu Bali memaknai pergantian tarikh Saka sebagai bagian dari introspeksi diri. Sekaligus, merayakan persatuan, kebangkitan, dan juga pembaharuan.
2. Memperingati Momentum Persatuan Keyakinan yang Berbeda.
Bertepatan dengan Tahun Baru Saka, Nyepi menjadi momentum untuk mengenang keberhasilan Raja Kaniskha I. Raja Kaniskha I berhasil memimpin suku Saka memenangkan pertikaian antar 4 suku bangsa di India.
Pada zaman dahulu, kelima suku itu berusaha memperebutkan kekuasaan dan menyebabkan kehidupan beragama menjadi terombang-ambing. Salah satunya adalah karena penafsiran ajaran yang berbeda satu dengan yang lain.
Namun ketika Raja Kaniksha I berhasil memenangkan peperangan, akhirnya dinobatkan menjadi raja. Penobatan raja dilakukan pada tanggal 1, bulan 1 (caitramasa) tahun 01 Saka, menurut Kalender Isaka.
Menurut kalender Gregorian, jatuh pada bulan Maret 78 Masehi. Hal ini juga menjadi penyebab Tahun Baru Saka memiliki selisih jumlah tahun yang berbeda dengan tahun masehi yang digunakan.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
4 Pantangan
3. Ada Empat Pantangan Saat Nyepi
Ketika merayakan Nyepi, umat Hindu Bali mesti mentaati empat Brata Penyepian, yaitu Amati Geni (tidak berapi-api, tidak menggunakan atau menghidupkan api), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak mendengarkan hiburan). Pada Hari Raya Nyepi, Bali akan terlihat sangat kosong.
Tidak ada aktivitas apapun di jalanan. Bahkan jalanan terlihat sangat lengang, udara terasa lebih segar dan bersih, dan pada malam hari pun, langit akan terlihat lebih cerah akibat tidak tertutup asap polusi.
4. Pulau Bali Beristirahat
Uniknya Nyepi juga menjadi waktu bagi seisi pulau Bali beristirahat. Tidak hanya berlaku untuk warga lokal, Catur Barata seperti tidak boleh bepergian juga harus ditaati wisatawan.
Saat nyepi transportasi baik di udara, darat, dan laut pantang untuk beroperasional. Kecuali mobil ambulans atau kepolisian jika terjadi keadaan darurat atau berbahaya.
5. Tidak Ada Layanan Internet Maupun Siaran Entertain Lainnya
Sejak 2018, majelis keagamaan di Bali meminta operator seluler dan internet mematikan internet selama satu hari. Hal ini disetujui Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Tahun ini kebijakan ini tetap berlanjut, menjadikan digital detox atau istirahat dari internet selama satu hari penuh untuk satu pulau terjadi. Ha ini adalah salah satu kejadian langka di dunia.
Meski begitu, internet masih dapat dioperasikan di kantor polisi dan rumah sakit.
6. Momen Terbaik untuk Healing ke Bali
Jika ingin merasakan Bali yang berbeda dari biasanya, Nyepi adalah momen yang tepat. Langit Bali terkenal cerah dan bertabur bintang ketika hari Nyepi.
Selain itu suasana spiritual dengan keheningan yang mumpuni membuat Bali menjadi lokasi tepat bagi wisatawan untuk refleksi diri.
Advertisement