Â
Liputan6.com, Jakarta - Konsumsi gula secara berlebihan kerap dikaitkan dengan timbulnya berbagai masalah kesehatan. Menurut Kementerian Kesehatan, disarankan untuk mengonsumsi gula tidak lebih dari 50 gram atau empat sendok makan gula per hari. Batasan tersebut sedikit lebih tinggi dari standar yang ditetapkan oleh American Heart Association.
Seperti dikutip dari Harvard Health Publishing, gula punya seribu wajah, tak hanya berupa gula pasir yang jadi tambahan perasa dalam minuman atau makanan.
Advertisement
"Sebesar apapun rasa manisnya gula, memasukkan terlalu banyak dalam hidangan, baik makanan maupun minuman, akan menyebabkan glukosa darah meningkat dengan sangat cepat, dan menyebabkan banyak masalah kesehatan yang dapat dicegah, dengan mengganti gula dengan Drip Sweet Stevia Cair," kata Artha Mustika, CEO PT. Akani Berkat Teknologi melalui keterangan pers, Kamis (13/4/2023).
Perlu diketahui terdapat 6 bahaya gula bagi kesehatan serta kulit wajah yaitu:
1. Gangguan Suasana Hati
Saat makan cokelat manis, sepotong kue berhias krim cantik, atau camilan tinggi gula, tubuh Anda seolah mendapat pasokan energi melimpah diikuti naiknya kadar gula darah. Akan tetapi, begitu sel-sel di dalam tubuh mulai menyerap gula, Anda terkadang merasa gelisah dan cemas karena khawatir kehilangan energi melimpah tersebut. Apabila keinginan mengonsumsi asupan manis tersebut terus-menerus dituruti, perlahan-lahan dampaknya bisa membuat gangguan suasana hati bahkan depresi.Â
2. Kelebihan berat badan
Konsumsi gula berlebihan juga dapat menyebabkan berat badan melonjak. Penelitian menunjukkan, orang yang doyan minum minuman manis cenderung punya berat badan berlebih dan memiliki risiko lebih besar untuk mengidap penyakit diabetes tipe 2. Studi lain menyebut, kelebihan gula dapat membuat sel lemak melepaskan bahan kimia pemicu kenaikan berat badan.
3. Gangguan ginjal
Dampak penyakit diabetes akibat melonjaknya kadar gula dalam darah dapat menyebabkan ginjal rusak. Ginjal merupakan organ vital untuk menyaring darah dalam tubuh Anda. Setelah kadar gula darah mencapai jumlah tertentu, ginjal otomatis melepaskan kelebihan gula ke dalam urin. Jika tidak dikendalikan, diabetes juga dapat menyebabkan komplikasi gagal ginjal.
4.Glukosa dan Kesehatan Kulit
Bagi yang berisiko terkena diabetes (atau saat ini hidup dengan diabetes), bisa dinilai dari tampilan kulit kamu. Tampilan kulit kamu merupakan salah satu tanda yang menonjol dari kadar gula darah terlalu tinggi atau tidak. Bercak kulit, kulit yang kasar, lecet dan benjolan bisa merupakan indikator diabetes. Kadar gula tinggi selalu juga dikaitkan dengan kondisi kesehatan kulit
Kadar gula tinggi selalu juga dikaitkan dengan kondisi kesehatan kulit lainnya, seperti jerawat, keriput dan tanda penuaan kulit dini dan bahkan meningkatkan peradangan kamu. Untungnya, dengan beberapa langkah dan perubahan diet minuman dan makanan dapat mempermudah pencegahan efek samping negatif gula yang berlebih, termasuk mencegah resiko obesitas.
Dengan mengurangi konsumsi gula juga dapat membantu melindungi kulit sekaligus mencegah kondisi lainnya yang disebabkan gula berlebih.
Baca Juga
Studi Baru Kuak Konsumsi Banyak Makanan 'Bebas Gula' Picu 45 Efek Negatif Bagi Kesehatan, Termasuk Diabetes hingga Kematian Dini
Minum Oralit Setiap Hari meski Tak Diare Berisiko Bikin Kadar Garam dan Gula pada Tubuh Naik
2 Jenis Makanan yang Perlu Dikurangi Saat Berpuasa: Gula Sederhana dan Gorengan
5. Gula Tingkatkan Kemungkinan Kerutan Kulit Wajah
Banyak faktor yang dapat menyebabkan kerutan seiring bertambahnya usia kulit kamu. Sementara buat orang yang detox atau diet gula bisa menghindari kerutan dini kulit. Glikasi yang bisa menyebabkan kerutan pada kulit wajah, disebabkan oleh terlalu banyak glukosa pada serat kulit. Glikasi, yang dapat menyebabkan kerutan pada kulit, disebabkan oleh terlalu banyak glukosa pada serat kulit, menyebabkan produk akhir glikasi lanjut (AGEs) berkembang.
AGEs bisa menyebabkan kolagen kulit kamu menjadi kurang elastis dan perlahan menyebabkan kulit kamu menua sebelum waktunya Orang yang mengonsumsi gula terlalu banyak akan memiliki lebih banyak AGEs yang terbentuk dalam kulitnya dan menimbulkan kerutan yang banyak.Â
AGEs bisa menyebabkan kolagen kulit menjadi kurang elastis dan perlahan menyebabkan kulit kamu menua sebelum waktunya Orang yang mengonsumsi gula terlalu banyak akan memiliki lebih banyak AGEs yang terbentuk dalam kulitnya dan menimbulkan kerutan yang banyak.
Studi juga menghubungkan AGEs dengan hal yang terkait dengan diabetes dan kondisi kardiovaskular seperti penyakit jantung. Jika kamu mengkhawatirkan kerutan berlebih yang muncul, kamu harus memantau konsumsi gula atau menggantikan gula dengan Drip Sweet Stevia, yang dapat membantu memperlambat kerutan kulit.
6. Gula Bisa Menyebabkan Munculnya Jerawat Berlebih
Sebagian besar dokter kulit dan ilmuwan setuju bahwa pola makan, polusi dan faktor external lainnya mempengaruhi perkembangan jerawat. Sementara penelitian yang berlangsung telah menemukan korelasi antara diet dengan makanan gula dan adanya jerawat. Banyak yang bilang makanan olahan susu mengakibatkan jerawat, tapi masih diperlukan penelitian lanjut karena belum terbukti.
Mengonsumsi makanan yang mengandung gula berlebih merupakan salah satu faktor penyebab yang diduga terkait dengan produksi sebum yang menyebabkan timbulnya jerawat lebih tinggi. Jika kamu termasuk yang mudah berjerawat, diet detox gula atau meminimalisir asupan gula akan membantu mencegah munculnya jerawat.
Mengurangi asupan gula kamu, bukan berarti kamu tidak bisa menikmati minuman atau makanan manis. Alih-alih stress akan hal itu, Anda bisa menggantikan konsumsi gula dengan Drip Sweet stevia cair, yang diklaim tidak mendapatkan bahan pemanis buatan, 0 kalori, 0 glukosa.