Viral di Tiktok Hazelnut dan Kemiri Dianggap Sama, Ini Beda Keduanya

Liputan6.com, Yogyakarta - Sebuah akun TikTok @rena.reksya ramai diperbincangkan di akun Twitter @txtdrkuliner karena konten videonya. Dalam videonya yang viral, akun itu menyebut bahwa hazelnut dan kemiri sama.

Pernyataan itu sontak viral dan mendapat tanggapan beragam dari warganet. Faktanya hazelnut dan kemiri adalah dua bahan makanan yang berbeda dalam banyak hal.

Mengutip dari berbagai sumber, berikut beda hazelnut dengan kemiri:

1. Perbedaan ilmiah

Secara ilmiah, hazelnut dan kemiri merupakan bahan makanan yang berbeda. Hazelnut adalah kacang yang berasal dari pohon hazel.

Hazelnut berasal dari keluarga Betulaceae, yakni salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Tumbuhan ini tumbuh subur di kawasan Amerika Selatan, tepatnya di pegunungan Andes.

Sementara itu, kemiri memiliki nama latin Aleurites moluccanus. Kemiri yang dalam bahasa Inggris disebut candlenut ini termasuk ke dalam suku Euphorbiaceae. Kemiri banyak tersebar di wilayah India dan Cina, melewati Asia Tenggara dan Nusantara, hingga Polinesia dan Selandia Baru.

2. Perbedaan bentuk dan warna

Jika dari asalnya saja sudah berbeda, maka secara fisik pun keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Hazelnut dilapisi cangkang berwarna coklat gelap dan berbentuk bulat memanjang.

Saat dikupas, hazelnut akan terlihat bulat dan sedikit melebar. Pada bagian atas, hazelnut berbentuk runcing kecil menghadap ke atas. Sementara itu, kemiri yang belum dikupas justru memiliki bentuk yang mirip buah pala.

3. Perbedaan rasa dan penggunaannya

Hazelnut merupakan bagian dari kacang-kacangan, sedangkan kemiri merupakan biji dan rempah. Hazelnut memiliki rasa manis dan sedikit pahit.

Hazelnut bisa dikonsumsi mentah maupun diolah terlebih dahulu sebagai campuran cokelat, makanan, atau minuman. Sementara itu, kemiri tidak dianjurkan untuk dikonsumsi mentah.

Kemiri umumnya digunakan sebagai bumbu dan diolah dengan cara disangrai, dipanggang, dan semacamnya. Kemiri juga bisa digunakan sebagai obat-obatan.

Penulis: Resla Aknaita Chak