Liputan6.com, Jayapura - Sudah 5 bulan lebih sejak disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya, pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru Philip Mark Mehrtens belum juga dibebaskan. Kasatgas Damai Cartenz Kombes Faizal Rahmadani mengatakan, pihaknya masih terus melakukan pencarian.
Pencarian dipusatkan di sekitar wilayah Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, dan berharap pilot Susi Air tersebut dapat segera dibebaskan.
Advertisement
"Tim Satgas Damai Cartenz bersama satuan lainnya terus berupaya untuk membebaskan sandera yang ditawan KKB pimpinan Egianus Kogoya," kata Kombes Faizal kepada Antara, Jumat (16/6/2023).
Ketika dihubungi dari Jayapura mantan Dirkrimum Polda Papua itu mengaku tidak mudah melakukan pencarian di wilayah tersebut, karena kondisi alam yang berada di ketinggian di atas 2.000 meter di atas permukaan laut hingga menyulitkan anggota saat bergerak.
Walaupun demikian pihaknya terus berupaya untuk membebaskan pilot tersebut dalam keadaan selamat.
"Anggota terus bergerak mendekati lokasi-lokasi yang diduga menjadi tempat disembunyikannya pilot Philip," kata Faizal tanpa mau memerinci lebih lanjut.
Tokoh Agama dan Masyarakat Bersatu
Sebelumnya tokoh agama Pendeta Benny Giay menyatakan akan membantu upaya pembebasan pilot Susi Air agar korban bisa kembali berkumpul dengan keluarganya.
"Kami tokoh agama sudah melakukan pertemuan dengan masyarakat agar turut serta membantu mempercepat proses pembebasan pilot tersebut," kata Giay.
Meski begitu, Pendeta Benny mengatakan, upaya negosiasi tersebut tidak mungkin dilakukan apabila operasi militer masih terus dilaksanakan.
Benny mengatakan, pihak kepolisian sudah tidak lagi berada di lokasi yang akan ditetapkan sebagai tempat negosiasi antara Dewan Gereja Papua dan para penyandera Kapten Philip. Hanya saja masih ada pasukan TNI yang berada di lokasi. Bukan tanpa sebab, pasalnya dibutuhkan tempat yang dianggap aman bagi kedua belah pihak untuk melakukan proses negosiasi.
"Tempat itu tidak boleh dimasuki pasukan agar proses pembicaraan berjalan lancar," ungkap Benny.
Seperti diketahui, KKB pimpinan Egianus Kogoya menyandera pilot Susi Air sejak 7 Februari lalu sesaat setelah korban mendaratkan pesawatnya di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga. Selain menyandera pilot, KKB juga membakar pesawat milik Susi Air yang dikemudikan pilot Philip tersebut.
Advertisement