Liputan6.com, Jakarta - Berkiprah di industri periklanan Indonesia sejak tahun 2006, perusahaan Alternative Media Group atau AMG merupakan salah satu pelopor dan perusahaan media luar ruang atau Out-of-Home (OOH) berbasis digital yang memiliki inventaris paling beragam di Indonesia.
Terbaru, perusahaan ini menghadirkan programmatic DOOH (pDOOH) untuk melengkapi media luar ruang digital di gedung-gedung perkantoran premium di Jakarta. Peluncuran programmatic DOOH (pDOOH) ini merupakan tonggak inovasi penting bagi inventaris DOOH AMG.
Advertisement
Menurut AMG, teknologi tersebut memungkinkan penayangan iklan terprogram secara online dengan efektivitas, fleksibilitas dan efisiensi kampanye lebih tinggi serta terukur berbasis data.
Memperhatikan pola konsumsi dan pergerakan masyarakat yang meningkat drastis setelah pandemi, AMG yang berkomitmen untuk menerapkan inovasi dan kreativitas di bisnisnya melihat peluang baru bagi pemilik brand atau pengiklan dan dunia periklanan.
Baca Juga
Industri Periklanan
“Langkah strategis ini dilakukan untuk memanfaatkan peluang sekaligus menjawab tantangan di industri periklanan khususnya DOOH sehingga memungkinkan brand atau pengiklan untuk memasukkan DOOH di gedung perkantoran sebagai bagian dari perencanaan omni-channel mereka,” kata Davy Makimian, CEO AMG, Selasa (27/6/2023).
Berdasarkan data Statista, belanja iklan pDOOH di Amerika tahun 2023 diproyeksikan mencapai 10,3 juta dollar atau 11 persen lebih tinggi dari 9.2 juta dolar di tahun sebelumnya, dan tahun 2024 diprediksi juga mengalami kenaikan yang sama (+11%) menjadi 11,4 juta dolar.
Untuk mendukung langkah strategis tersebut saat ini AMG telah bekerja sama dengan salah satu penyedia Supply Side Platform (SSP) yang telah menyediakan layanannya di beberapa pasar global dan merupakan rekanan Google DV360 sebagai Demand Side Platform (DSP).
Dengan peluncuran teknologi ini, di tahap awal AMG menawarkan pengiklan untuk mengoptimalkan output, reach/jangkauan iklannya memanfaatkan pDOOH yang ditargetkan akan mencapai 1.100 lebih layar dan tersebar di 450 gedung perkantoran di pusat bisnis kota Jakarta.
Davy menambahkan bahwa perkantoran di Jakarta memiliki audiens dengan waktu berdiam (dwell-time) yang lama, traffic tetap dan cenderung memiliki kemampuan beli tinggi, membuat segmen audiens seperti ini yang paling dicari oleh pengiklan. Dengan menggabungkan inventaris AMG dengan programmatic memungkinkan lebih banyak brand/pengiklan membuat kampanye DOOH dengan target yang lebih tepat, fleksibel dan terukur.
Advertisement