Permohonan Maaf Sekaligus Klarifikasi Terkait Video Viral Perempuan Jadi Imam Salat

Video menunjukkan seorang wanita sebagai imam salat diikuti jamaah laki-laki di belakang viral di media sosial (medsos). Terungkap video diproduksi Padepokan Sendang Sejagat di Desa Hinai Kiri, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut).

oleh Reza Efendi diperbarui 02 Jul 2023, 15:43 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2023, 15:43 WIB
Klarifikasi
Tangkapan layar video - Pimpinan Padepokan Sendang Sejagat, Sunaryo alias Mas Karyo saat menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf

Liputan6.com, Langkat Video menunjukkan seorang wanita sebagai imam salat diikuti jamaah laki-laki di belakang viral di media sosial (medsos). Terungkap video diproduksi Padepokan Sendang Sejagat di Desa Hinai Kiri, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut).

Video yang membuat resah masyarakat itu langsung ditelusuri Polres Langkat. Kepolisian bersama Koramil setempat, pihak Kecamatan Secanggang dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Langkat meminta klarifikasi Padepokan Sendang Sejagat yang dipimpin Sunaryo alias Mas Karyo pada Jumat, 30 Juni 2023.

"Iya, sudah diklarifikasi," kata Kasat Intelkam Polres Langkat, AKP M Syarif Ginting, Sabtu, 1 Juni 2023.

Pimpinan Padepokan Sendang Sejagat, Sunaryo alias Mas Karyo, melalui videoklarifikasi, mengungkapkan video viral tersebut merupakan video hiburan atau video konten berupa film pendek di YouTube dengan judul "Pesantren Sesat Dapat Menghapus Dosa".

"Saya disaksikan pihak-pihak terkait, ada Bapak Kapolsek, Bapak Koramil, Bapak Camat, Bapak Ketua MUI. Saya klarifikasi terkait video yang viral. Mereka, telah memotong-motong video yang kami buat," ucap Mas Karyo, dalam video klarifikasi yang diperoleh Liputan6.com, Minggu, 2 Juni 2023.

 

Harus Dilihat Secara Utuh

Youtube - Vania
Ilustrasi Youtube/https://unsplash.com/Szabo Viktor

Dijelaskan Mas Karyo, video yang mereka buat harus dilihat secara utuh, karena memiliki pesan edukasi kepada masyarakat luas, agar tidak terpengaruh dengan mengatasnamakan agama. Dalam video utuh, menggambarkan seorang guru Ponpes menjanjikan dapat menghapus dosa pengikutnya dengan membayar uang sebesar Rp 50 juta.

"Video aslinya ada di kanal YouTube kami. Kami buat untuk perfilman atau arti kata sinetron berseri. Kami buat sebagai contoh kita umat Islam jangan terpengaruh dengan Ponpes dan pesantren, atau kata-kata islami atau makai ayat-ayat Allah, tapi manipulasi. Makanya saya buat untuk edukasi dan pelajaran," jelasnya.

Diungkapkan Mas Karyo, film yang mereka buat itu ditayangkan khusus di kanal YouTube mereka, dan hanya untuk hiburan semata, bisa diambil edukasi dan mengambil pelajarannya.

"Sangat menyayangkan dunia media sosial memotong-motong video kami, dengan kata-kata menyeleneh, pengalihan isu dan lainnya. Jujur, saya sedikit beban. Memotong video tersebut, tapi tidak menyertakan link asli," ungkapnya.

Sampaikan Pesan ke Masyarakat

Ilustrasi cara mendownload video, Youtube
Ilustrasi Youtube. (Photo by Christian Wiediger on Unsplash)

Mas Karyo juga menyampaikan pesan kepada masyarakat luas agar tidak percaya dengan mengatasnamakan agama demi meraup keuntungan yang menjamin bisa menghapus dosa.

"Menceritakan Ponpes Al-Khafiyah ini adalah Ponpes sesat yang mencari orang. Mempengaruhi orang dengan ilmu-ilmu sihir, dengan muda jemaat terpengaruh, setiap orang melakukan dosa, dosanya bisa dihapuskan. Itu sebagai contoh ditampilkan, agar kita orang awam, berhati-hati," ucapnya.

"Intinya, jaga iman, tegakkan salat, banyak-banyak mendekatan diri kepada Allah. Semoga bisa dipahami. Saya minta maaf atas keteledoran," pesannya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya