Aktivitas Gempa Guguran Gunung Karangetang Relatif Menurun, Masyarakat Diminta Tetap Waspada

"Memang tipikal dari Gunung Karangetang kadang-kadang dalam seminggu menurun gempa guguran, pekan berikutnya kembali meningkat," ujarnya.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 27 Jul 2023, 15:00 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2023, 15:00 WIB
Kondisi Gunung Karangetang.
Kondisi Gunung Karangetang.

Liputan6.com, Sitaro - Pos Pengamatan Gunung Berapi (PGA) Karangetang di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut menyebutkan bahwa aktivitas gempa guguran relatif menurun.

"Saat ini secara visual Gunung Karangetang tertutup kabut, aktivitas guguran lava sering tidak terlihat," kata Ketua Pos PGA Karangetang, Yudia P Tatipang, Rabu (26/7/2023).

Dia mengatakan, periode pengamatan enam jam mulai pukul 00.00-06.00 Wita terekam sebanyak 10 kali gempa guguran.

Frekuensi kegempaan ini relatif menurun dibandingkan dengan periode enam jam sehari sebelumnya, periode pukul 06.00 - 12.00 Wita sebanyak 51 kali gempa guguran dan periode pukul 12.00 - 18.00 WITA sebanyak 40 kali gempa guguran.

"Memang tipikal dari Gunung Karangetang kadang-kadang dalam seminggu menurun gempa guguran, pekan berikutnya kembali meningkat," ujarnya.

Meski menunjukkan kecenderungan frekuensi gempa guguran, namun warga diharapkan tetap mematuhi radius bahaya yang telah rekomendasikan oleh Badan Geologi.

Semisal, tidak mendekati, tidak melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya yaitu radius 2,5 kilometer dari puncak kawah dua (kawah utara) dan kawah utama (selatan) serta area perluasan sektoral ke arah barat daya dan tenggara sejauh 3,5 kilometer.

"Mari tetap berhati-hati, apalagi status Gunung Karangetang masih siaga level III," ujarnya.

Potensi ancaman saat ini adalah terjadinya awan panas guguran akibat penumpukan material di puncak atau lereng serta banjir material vulkanik apabila musim hujan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya