Sediakan Tuak dan Wanita, Warung Remang-Remang di Rokan Hulu Dibakar Emak-Emak

Warung remang-remang di Kabupaten Rokan Hulu dibakar emak-emak jemaah wirid pengajian karena menyediakan wanita penghibur dan menjual tuak.

oleh M Syukur diperbarui 29 Jul 2023, 15:00 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2023, 15:00 WIB
Warung remang-remang di Kabupaten Rokan Hulu yang dibakar emak-emak karena menyediakan wanita penghibur dan menjual tuak.
Warung remang-remang di Kabupaten Rokan Hulu yang dibakar emak-emak karena menyediakan wanita penghibur dan menjual tuak. (Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Pekanbaru - Viralnya unggahan sebuah akun Facebook terkait keberadaan warung remang-remang membuat emak-emak jemaah wirid di Kabupaten Rokan Hulu berang. Puluhan emak-emak ini kemudian turun tangan dan membakar dua warung.

Emak-emak bakar warung remang-remang ini karena menyediakan wanita penghibur. Dua warung itu juga menjual minuman tradisional beralkohol jenis tuak.

Warung remang-remang dibakar ini terjadi di Desa Rambah, Kecamatan Rambah. Pembakaran ini diunggah ke media sosial dan viral dalam beberapa hari belakangan.

Kepala Polres Rokan Hulu Ajun Komisaris Besar Budi Setiyono dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa tersebut. Dia menyebut warung remang-remang itu ada di perkebunan sawit.

"Ibu-ibu wirid ini tidak terima ada kafe itu di desa mereka," kata Budi, Jumat siang, 28 Juli 2023.

Budi menjelaskan, kepolisian bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat di desa itu berhasil meredam amarah emak-emak tersebut. Emak-emak akhirnya pulang setelah kepolisian dan Satpol PP menertibkan warung remang-remang.

Menurut Budi, ada sembilan warung remang-remang yang ditertibkan oleh Polres Rokan Hulu dan Satpol PP kabupaten setempat.

Budi menjelaskan, warung remang-remang pada pagi harinya menjual sarapan. Malam harinya diduga menyediakan wanita penghibur dan menjual tuak.

"Makanya kami bongkar," kata Budi.

 

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Jangan Main Hakim Sendiri

Budi mengimbau kepada warga agar jangan bertindak sendiri mengatasi penyakit masyarakat. Tindakan main hakim sendiri tidak dibenarkan dan diharapkan berkoordinasi dengan keamanan setempat.

"Takutnya ada bentrok fisik, kami tetap lakukan pengawasan dan patroli, akan memberantas itu semua," imbuh Budi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya