Penurunan Kemiskinan Ekstrem, Kinerja Sulbar Tercepat di Sulawesi

Sulawesi Barat (Sulbar) menjadi provinsi dengan kinerja penurunan kemiskinan ekstrem tercepat di Pulau Sulawesi.

oleh Abdul Rajab Umar diperbarui 12 Nov 2023, 13:30 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2023, 13:30 WIB
Pj Gubernur Sulbar
Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif Fakrulloh (Foto: Liputan6.com/Istinewa)

Liputan6.com, Mamuju - Sulawesi Barat (Sulbar) menjadi provinsi dengan kinerja penurunan kemiskinan ekstrem tercepat di Pulau Sulawesi. Hal itu berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada 9 November 2023 lalu.

Berdasarkan data BPS angka kemiskinan ekstrim di Sulbar berada diangka 2,94 persen pada Maret 2022. Pada Maret 2023 angka kemiskinan ekstrem Sulbar berada diangka 0,75 persen atau turun sebanyak 2,19 persen dalam setahun.

Memanggapi hal itu, Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif Fakrulloh mengapresiasi kerja-kerja yang dilakukan oleh Organisasi Oerangkat Daerah (OPD) dilingkup Pemprov Sulbar bersama para bupati di enam kabupaten. Menurutnya, turunnya angka kemiskinan ekstrem itu merupakan hasil dari kolabirasi yang dibangun selama ini.

"Karena untuk menangani kemiskinan dan kemiskinan ekstrem itu perlu dua langkah besar. Pertama mengurangi pengeluaran masyarakat dan kedua menambah pendapatan masyarakat," ujar Zudan, Minggu (12/11/23).

Sestama BNPP itu menekankan sangat penting bagi pemerintan untuk meberikan subsidi bagi masyarakat. Begitu juga dengan peningkatan lapangan pekerjaan perlu dilakukan untuk terus menekan angka kemiskinan ekstrem itu.

"Kemiskinan ekstrem bisa kita tangani dengan cara memberikan subsidi, seperti program keluarga harapan, pasar murah dan bantuan dari desa," ujar Zudan.

Zudan menambahkan, untuk menangani lapangan kerja yang kurang, pemerintah bisa memperbanyak program padat karya. Karena menurutnya program yang bersifat padat karya itu dapat memberi tambahan penghasilan kepada masyarakat.

"Jadi program-program dari kabupaten dan provinsi dibuat padat karya, itu menyelesaikan kemiskinan," jelas Zudan.

Namun, menurut Sesrama BNPP itu, untuk jangka panjang masyrakat harus mencari pekerjaan yang tetap di lahan pertanian, ladang dan perikanan. Karena, ketiga sektor itu merupakan penunjang utama perekonomian di Sulbar.

"Masyarakat harus bisa membiasakan bekerja bercocok tanam, mencari ikan, atau bertambak," tutup Zudan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya