Liputan6.com, Gorontalo - Ratusan warga di Kabupaten Bone Bolango (Bonebol), Gorontalo mengalami masalah kesehatan jiwa atau Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berat skizofrenia dan psikotik akut. Dengan begitu, Bonebol sendiri masih tingginya kasus kesehatan jiwa.
Tercatat, penderita ODGJ berat saat mencapai 307 orang. Angka itu menggambarkan jika kesehatan jiwa tahun 2023 ini, lebih tinggi dari prevalensi riskesdas 2018 dimana seharusnya hanya 247 orang.
Advertisement
Baca Juga
Plt. Bupati Bone Bolango, Merlan Uloli bilang, kasus kesehatan jiwa tahun 2023 ini, lebih tinggi dari prevalensi riskesdas 2018 dimana seharusnya hanya 247 orang. Dimana ODMK/ODGJ tersebut tercatat dan tertangani di Bone Bolango sebanyak 364 orang.
Untuk 21 orang di antaranya mendapatkan terapi injeksi dan 273 orang terapi oral. Di mana, pengobatan ini akan berlangsung seumur hidup dan memerlukan kepedulian bersama.
Merlan mengungkapkan, tingginya kasus permasalah kesehatan jiwa di Bone Bolango ini, diakibatkan masih tingginya stigma dan labelisasi serta penolakan kepada ODGJ. Ditambah lagi dengan kasus gangguan mental emosional dan depresi yang selalu meningkat
Sedangkan menurut data Sistem Informasi Kesehatan Jiwa tercatat 371 kasus dalam penanganan dari 12.085 jiwa yang sudah di skrining kesehatan jiwa di Kabupaten Bone Bolango.
“Selain itu, masih adanya ODGJ yang berkeliaran atau tidak mendapatkan penanganan karena kurangnya kepedulian keluarga dan masyarakat, sehingga pasien meresahkan masyarakat,” ungkapnya.
Kadis Kesehatan
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango dr. Meyrin Kadir, menyebutkan, beberapa hal yang sudah dilaksanakan Dinas Kesehatan dalam penanganan kesehatan jiwa di Bone Bolango.
Di antaranya memberikan pelayanan dan edukasi pada pasien, keluarga pasien serta masyarakat melalui inovasi Salam Sejati (Satukan Langkah Melayani Kesehatan Jiwa Terintegrasi).
Inovasi ini, jelas Meyrin, merupakan inovasi Posyandu Kesehatan Jiwa yang ada di wilayah Puskesmas Kabila dan telah terbentuk TPKJM tingkat kecamatan pada tahun 2019 yang melibatkan lintas sektor.
Selanjutnya, inovasi Rumah Singgah Jiwa merupakan inovasi yang lahir dari keresahan tingginya kasus kesehatan jiwa yang terabaikan oleh keluarga dan penuhnya fasilitas Rujukan (RSUD Tombulilato) terbentuk dari lintas sektor bersama Dinas Sosial di wilayah kerja Puskesmas Kabila pada tahun 2020.
Inovasi Gerbang Sejati (Gerakan Pengembangan Kesehatan Jiwa Terintegrasi) merupakan Posyandu Kesehatan Jiwa dengan kemandirian yang ada di wilayah Puskesmas Bulango Timur dan telah terbentuk TPKJM tingkat Kecamatan Bulango Timur pada tahun 2022. Inovasi Peduli Keswa merupakan Posyandu Kesehatan Jiwa yang ada di wilayah Tilongkabila pada tahun 2023.
Meyrin menuturkan apa yang sudah Dinas Kesehatan laksanakan ini, tidaklah bisa menyelesaikan sepenuhnya permasalahan kesehatan jiwa atau ODGJ yang ada di Bone Bolango.
“Untuk itu perlu sekali kerja sama lintas sektor dimana kesehatan jiwa menjadi tanggung jawab bersama agar kasus kesehatan jiwa, terutama kasus ODGJ ini tidak meningkat dan tidak meresahkan masyarakat,” pungkas Meyrin.
Advertisement
Simak juga video pilihan berikut:
Simak juga video pilihan berikut:
Advertisement