Sejumlah Wilayah Jadi Titik Pertemuan Sesar, BPBD Purwakarta Antisipasi Potensi Pergerakan Tanah

BPBD Purwakarta mulai was-was. Pasalnya, daerah ini berpotensi terjadi pergerakan tanah. Mengingat, beberapa wilayah jadi jalur sesar.

oleh Asep Mulyana diperbarui 10 Des 2023, 08:00 WIB
Diterbitkan 10 Des 2023, 08:00 WIB
Sejumlah Kecamatan Jadi Titik Pertemuan Sesar, BPBD Purwakarta Antisipasi Potensi Pergerakan Tanah
Bencana alam akibat pergerakan tanah yang terjadi di Kabupaten Purwakarta, beberapa waktu lalu. Foto (Istimewa)

Liputan6.com, Purwakarta Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, merupakan salah satu daerah rawan bencana alam pergerakan tanah. Pasalnya, ada beberapa kecamatan di wilayah ini merupakan titik pertemuan tiga sesar atau patahan yang rentan akan pergeseran.

"Memang benar, sebagian wilayah kami merupakan pertemuan tiga patahan, yakni sesar Lembang, sesar Baribis dan sesar Cimandiri," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purwakarta, Heryadi Erlan saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (9/12/2023).

Dia menjelaskan, hasil kajian jajarannya bersama Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi menyatakan, beberapa kecamatan di daerahnya menjadi jalur patahan. Sehingga, rawan pergerakan tanah. Misalnya, Kecamatan Wanayasa dan Bojong, itu merupakan jalur dari sesar Lembang itu terbentang mulai dari Bandung Barat.

Kemudian, kata dia, Sesar Baribis yang membentang dari daerah Tangerang itu titik pertemuannya berada di Purwakarta, yakni Kecamatan Tagalwaru dan sebagian wilayah Kecamatan Sukatani.

Selanjutnya, untuk sesar Cimandiri yang terbentang dari selatan Jawa Barat dan memanjang dengan arah Timur Laut-Barat Daya melalui Pelabuhan Ratu hingga mencapai lautan di selatan Banten dan berakhir di wilayah Cianjur dan sebagian Purwakarta.

"Jadi, dari hasil kajian itu beberapa wilayah kita merupakan daerah pertemuan dari 3 patahan tersebut," jelas dia.

Dengan kondisi tersebut, jelas jajarannya harus ekstra waspada. Kendati hingga kini belum terdengar dampak bencana alam besar yang diakibatkan dari tiga pertemuan sesar tersebut.

Apakah wilayahnya ini berpotensi jadi pusat gempa karena jadi pertemuan tiga sesar, menurut dia, hal itu bisa saja terjadi. Namun, kata dia, sejauh ini wilayahnya hanya menjadi salah satu titik yang terdampak dari getarannya saja.

"Kalau sesar bergerak, ya dampaknya seperti saat gempa di Cianjur beberapa waktu lalu. Kita hanya ikut merasakan getarannya saja. Potensi itu (jadi pusat gempa) bisa saja terjadi, tapi jangan sampai," tambah dia.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya