Dulu Diserang Orang Berpedang, Rumah Sekretaris PWNU Lampung Dilempari Bom Molotov

Tetangga menyebut aksi teror yang menimpa rumah Sekertaris PWNU Lampung, Hidir Ibrahim bukan yang pertama kali. Aksi serupa juga pernah terjadi, orang tak dikenal menyerang kediaman Hidir Ibrahim menggunakan pedang.

oleh Ardi Munthe diperbarui 19 Des 2023, 18:39 WIB
Diterbitkan 19 Des 2023, 18:35 WIB
Tangkapan layar rekaman kamera pengawas (CCTV) rumah korban yang dilempar bom molotov. Foto (Istimewa)
Tangkapan layar rekaman kamera pengawas (CCTV) rumah korban yang dilempari bom molotov. Foto (Istimewa)

Liputan6.com, Lampung - Peristiwa teror yang terjadi di rumah Sekretaris PWNU Lampung, Hidir Ibrahim ternyata bukan yang pertama kali. Tetangga menyebut selain bom molotov juga pernah terjadi penyerangan yang dilakukan orang tak dikenal (OTK) menggunakan pedang. 

Kesaksian itu disampaikan, Rita, tetangga korban yang melihat langsung penyerangan yang pernah terjadi pada Maret 2023.

"Dulu juga pernah ada penyerangan, kejadiannya sekitar bulan puasa kemarin masih di tahun 2023. Pelakunya satu orang pakai pedang, sampai masuk ke dalam rumah ngerusak spion mobil milik pak Hudir," kata Rita kepada wartawan, Senin (18/12/2023). 

Dia menjelaskan, kejadian penyerangan seperti itu sudah sering terjadi namun, dua peristiwa terakhir ini yang paling besar. 

"Kejadian teror lain juga pernah, tetapi saya lupa kapan, ada penjaga rumahnya waktu itu. Pelakunya cuma lihat-lihat aja ke arah rumah. Cuma kejadian yang besar baru dua kali ini," ungkapnya. 

Diberitakan sebelumnya, rumah Sekretaris PWNU Lampung yang juga Ketua GP Ansor Lampung, Hidir Ibrahim dilempari bom molotov pada Sabtu, 16 Desember2023 dini hari. 

Teror bom di rumah yang terletak Jalan Raden Gunawan II, Kelurahan Rajabasapemuka, Bandar Lampung, itu diduga dilakukan dua orang tak dikenal.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Dennis Arya Putra mengatakan bahwa timnya telah terjun ke lokasi.

"Tim Inafis dan Satreskrim Polresta Bandar Lampung sudah ke lokasi, saat ini kasusnya masih dalam penyelidikan," ucapnya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya