Closing Statement Debat Cawapres, Gibran: Lanjutkan Hilirisasi

Tiga pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden peserta Pilpres 2024 mengikuti Debat Keempat Cawapres Pemilu 2024.

oleh Novia Harlina diperbarui 21 Jan 2024, 22:47 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2024, 22:47 WIB
Debat Cawapres 2024. (YouTube/ KPU RI)
Debat Cawapres 2024. (YouTube/ KPU RI)

Liputan6.com, Jakarta - Tiga pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden peserta Pilpres 2024 mengikuti Debat Keempat Cawapres Pemilu 2024 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI di Balai Sidang JCC Senayan, Jakarta, Minggu malam (21/1/2024).

Tema debat kali ini meliputi energi, sumber daya alam (SDA), pangan, pajak karbon, lingkungan hidup, agraria, masyarakat adat, dan desa.

Dalam closing statement, cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka menyampaikan dirinya tidak bosan membahas hilirisasi.

"Dengan hilirisasi kita akan tingkatkan nilai tambah dalam negeri, memperluas lapangan pekerjaan," katanya, Minggu (21/1/2023).

Namun demikian, kata Gibran, dalam pelaksanaannya dibarengi dengan aspek lingkungan, keberlanjutan dan sosial.

Ia menyebut dampak perubahan iklim semakin nyata, banjir, kekeringan, kenaikan air laut, sudah di depan mata.

"Masalah ini tantangan zaman now, butuh solusi zaman now, cari titik tengah titik keseimbangan," ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Closing Statement Muhaimin dan Mahfud

Sementara cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar dalam closing statement debat menyampaikan inti dari pembangunan berkelanjutan adalah tidak ada yang ditinggalkan mulai dari petani, peternak, nelayan, masyarakat adat dan kelompok rentan.

"Pembangunan berkelanjutan jangan diabaikan malah mengurusi kekuasaan yang berkelanjutan," katanya.

Ia juga mengutip ayat alquran yang artinya telah tampak kerusakan di darat dan di laut karena perbuatan tangan manusia. Kemudian kutipan dari Paus Paulus kita harus melakukan taubat ekologis.

"Kita akan sungguh sungguh, anggarkan mengatasi krisis iklim sekaligus riset eEBT, sahkan ruu masyarakat adat, subsidi masyarakat desa Rp5 miliar per tahun," jelasnya.

Kemudian Mahfud MD dalam closing statement mengatakan dirinya bersama Ganjar Pranomo minta maaf kepada para ibu dan anak cucu di Indonesia, yang ikut terlibat tanpa bisa berbuata apa-apa ketika terjadi perusakan alam.

"Kami berjanji akan kembalikan secara bertahap hak rakyat, tagih dunia internasional untuk membayar hutang yang telah merusak pembangunan," jelasnya.

Mahfud juga mengutip dari Gusdur tugas pemerintah terhadap rakyat adalah kesejahteraannya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya